Jepang melaporkan peningkatan produksi pabrik untuk pertama kalinya dalam enam bulan, yang meredakan kekhawatiran bahwa ekonominya dapat tergelincir kembali ke dalam resesi.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian mengatakan pada hari Selasa bahwa produksi pabrik meningkat satu persen pada bulan November atas bulan sebelumnya. Kementerian itu mengatakan survei pabrik-pabrik memperkirakan peningkatan tambahan lebih dari tiga persen untuk Desember dan Januari.
Peningkatan ini dianggap disebabkan permintaan yang lebih kuat akan produk Jepang di seluruh Asia. Tetapi, para pejabat mengatakan mereka tetap prihatin akan kenaikan nilai Yen, yang membuat ekspor Jepang kurang bersaing, dan akan bertindak kalau perlu untuk menjaga supaya nilai mata uang tidak meningkat.
Satu lagi tanda yang menggusarkan, para pejabat melaporkan bahwa harga-harga konsumen turun bulan November untuk bulan yang ke-21 berturut-turut. Deflasi yang terus-menerus di Jepang mengurangi laba perusahaan dan turut mengakibatkan pengangguran, yang tetap lebih dari lima persen.
