Sejumlah produsen otomotif besar dunia telah bekerjasama dengan perusahaan teknologi baru bidang transportasi dalam persaingan untuk mengontrol masa depan transportasi pribadi.
Para produsen otomotif sekarang menyadari mereka dapat menjadikan layanan panggilan kendaraan dan pemakaian kendaraan bersama menjadi pelanggan tetap untuk semua jenis kendaraan, terutama mobil hibrida dan listrik, menurut eksekutif dan analis industri.
Kerjasama dengan layanan carpooling atau mobil tebengan atau perusahaan penyewaan kendaraan jangka pendek membantu produsen otomotif mengekspos pelanggan ke merk-merek yang mungkin tidak mereka lirik sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan teknologi menawarkan akses ke harta karun data konsumen, dan cara canggih untuk menganalisanya.
Dari sisi produsen otomotif, perusahaan-perusahaan mobilitas Silicon Valley menawarkan modal segar, akses ke insinyur industri otomotif yang paham cara kerja mobil dan potongan harga kendaraan untuk para pengendara.
Contoh-contoh kerjasama ini adalah antara BMW AG dari Jerman dengan Scoop Technologies di California, yang menawarkan layanan carpooling bernama Scoop; Toyota Motor Corp dengan Uber; dan Volkswagen AG dari Jerman dengan Gett, perusahaan pencari kendaraan.
Awal tahun ini, General Motors Co membeli saham saingan Uber, Lyft, sementara Ford Motor Co, Daimler AG dan produsen otomotif besar lainnya telah mengungkapkan upaya untuk menarik perusahaan sejenis.
Para produsen otomotif "ingin memastikan mereka ikut dalam permainan," karena semakin banyak konsumen yang menggunakan layanan pemakaian kendaraan bersama atau nebeng, ujar Mark Short dari Ernst and Young.
Perusahaan-perusahaan pencari dan berbagi kendaraan dapat menjadi saluran bagi produsen otomotif untuk menjual lebih banyak kendaraan listrik, atau mobil hibrida, untuk mendapatkan kredit di bawah aturan federal AS dan lingkungan hidup. [hd]
