Seorang pengunjuk rasa di Kota New York mengatakan kepada CNN: “Mereka akan tetap di sini dan kami menyatakan solidaritas dengan mereka. Orang-orang tidak tahu apa yang akan terjadi dan mereka sangat takut.”
Warga lainnya kembali turun ke jalan-jalan hari Minggu di kota-kota lain termasuk Los Angeles, San Francisco dan Philadelphia. Sebuah kelompok merencanakan aksi besar ‘Million Woman March’ di Washington pada 21 Januari, sehari setelah Trump dilantik.
Komentar kasarnya mengenai perempuan semasa kampanye, serta tuduhan oleh sebagian perempuan bahwa Trump pernah melecehkan mereka, termasuk diantara isu-isu yang membuat marah para demonstran.
Banyak pula yang mengutuk pernyataan Trump mengenai Muslim, dan mereka khawatir Trump akan menghapus peraturan perlindungan lingkungan, dan menunjuk hakim-hakim Mahkamah Agung yang akan membatalkan UU yang melindungi kaum homoseksual dan hak-hak aborsi.
Banyak dari para demonstran mengatakan akan terus berdemonstrasi sampai hari inagurasi.
Mantan kandidat presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton telah mengatakan bahwa warga AS harus menyambut Trump dengan pikiran terbuka.
Orang dekat Trump yang juga mantan Walikota New York Rudy Giuliani menyerukan Clinton hari Minggu untuk menenangkan para demonstran dan mengatakan mereka terlalu membesar-besarkan kekhawatiran akan Trump. [vm]
Para demonstran anti Donald Trump yang berunjuk rasa untuk hari kelima berturut-turut kembali terbakar semangatnya hari Minggu (13/11) setelah Trump mengumumkan akan mendeportasi tiga juta imigran gelap dari AS.
Terkait
Paling Populer
1