Para pejabat Tunisia, Sabtu (13/1) mengatakan akan menaikkan 70,3 juta dolar bantuan untuk kaum miskin, setelah demonstrasi merebak untuk memprotes langkah-langkah penghematan yang diambil pemerintah.
“Bantuan ini akan membantu 250 ribu keluarga,” kata Menteri Sosial Mohamed Trabelsi kepada wartawan. “Ini akan membantu kaum miskin dan kelas menengah.”
Presiden Beji Caid Essebsi juga akan mengunjungi distrik kaum miskin Ettadhamen di ibu kota yang dilanda protes.
Essebsi dijadwalkan berpidato dan meresmikan sebuah pusat kebudayaan, menurut laporan Reuters. Ini adalah kali pertama Essebsi mengunjungi distrik itu.
Demonstrasi warga di berbagai kota di Tunisia terus berlanjut hingga hari keempat, Jumat (12/1), memprotes keputusan pemerintah untuk menaikkan pajak bulan ini.
Banyak pengunjuk rasa melambaikan kartu kuning, kartu peringatan untuk pemerintah pada demonstrasi Jumat, dan mengacungkan roti tawar, yang melambangkan perjuangan sehari-hari mendapatkan kebutuhan pokok.
Pasukan keamanan dikerahkan di Tunis dan di berbagai pelosok negara. Ratusan orang telah ditahan, termasuk para politisi oposisi, sementara puluhan orang cedera dalam bentrokan dengan polisi.
Reuters melaporkan para aktivis dan pihak oposisi Tunisia menyerukan demonstrasi lagi pada Minggu (14/1), bertepatan dengan tujuh tahun jatuhnya diktator Zine al-Abidine Ben Ali, pemimpin pertama yang tersingkir dalam protes Musim Semi Arab yang melanda Afrika Utara dan Timur Tengah 2011. [ds/sp]