Associated Press mengutip keterangan seorang pejabat polisi Inspektur Jendral Javaid Mujtaba Gillani, yang mengatakan pertempuran terjadi setelah polisi dan tentara yang mengawal sebuah desa di bagian selatan Frisal, Srinagar, mendapat informasi adanya militan yang bersembunyi di salah satu rumah. Sejumlah militan melepaskan tembakan yang kemudian dibalas oleh polisi dan tentara yang menewaskan empat militan dan dua tentara.
Polisi juga menemukan mayat seorang warga sipil, yang dilaporkan sebagai anak pemilik rumah.
Menurut warga setempat, pasukan pemerintah memborbardir rumah itu dengan bom.
Tentara India mengatakan sedikitnya tiga personilnya luka-luka.
Ketika pertempuran terjadi, bentrokan pecah di sejumlah tempat antara pasukan pemerintah dan warga desa yang berupaya melakukan unjukrasa ke Frisal untuk menunjukkan rasa solidaritas mereka pada para militan. Tentara melepaskan tembakan peluru dan gotri, serta gas air mata, untuk menghentikan para demonstran.
Seorang demonstran tewas dan sedikitnya 29 lainnya luka-luka dalam bentrokan itu.
Militan yang memerangi India di kawasan Kashmir mendapat dukungan kuat dari warga Muslim di tempat itu, yang kerap berdemonstrasi di jalan-jalan ketika dilakukan operasi keamanan sehingga para militan bisa melarikan diri.
Kashmir terbagi antara India dan Pakistan. Kedua negara sama-sama mengklaim kedaulatan atas Kashmir sebagai bagian penuh wilayah mereka.
Militan Kashmir telah memerangi India sejak tahun 1989. Lebih dari 680 ribu orang tewas dalam pergolakan dan penumpasan oleh militer India. [em/jm]