Protes terhadap presiden terpilih Donald Trump berlanjut untuk hari ke empat Sabtu (12/11) di seluruh Amerika Serikat, baik di negara-negara bagian yang menjadi basis pemilih Partai Demokrat, Partai Republik maupun yang disebut swing states atau negara bagian dengan massa mengambang.
Ribuan demonstran berbaris ke Trump Tower di kota New York Sabtu sore dengan berbagai poster dan seruan termasuk "Black Lives Matter (Hidup Orang Kulit Hitam Berarti" dan "Not My President" (Bukan Presiden Saya)."
Setelah protes hari Rabu, truk besar sarat pasir kini menjaga gedung apartemen Trump Tower, dan demonstran dilarang mendekat kurang dari satu blok.
Berbagai demonstrasi lain direncanakan dan diorganisir di media jejaring sosial Facebook untuk hari Sabtu di seluruh Amerika di tempat-tempat seperti Kentucky, Michigan, Las Vegas dan Seattle.
Protes berubah menjadi kekerasan di kota Portland, di pantai Pasifik, Oregon, Sabtu pagi (12/11) di tengah-tengah kekhawatiran kepresidenan Trump akan mengikis hak-hak sipil Amerika dan menyulut kerusuhan. Panitia demonstrasi mengatakan masih ada demonstrasi direncanakan untuk hari-hari mendatang di beberapa kota seluruh Amerika Serikat.
Ratusan pemrotes berpawai hari Jumat (11/11) melintasi jalan-jalan Portland, menghentikan lalu-lintas dan menyemprotkan tulisan-tulisan dengan cat atau graffiti.
Polisi Portland menggunakan gas air mata dan granat kilat dan dentuman terhadap pemrotes sebagai tanggapan terhadap demonstran yang melemparkan benda-benda yang terbakar terhadap polisi. Pihak berwenang mengatakan vandalisme dan pemukulan terjadi dalam demonstrasi itu, yang sebelumnya pada hari itu disebut panitia sebagai demonstrasi damai.
Seorang demonstran kena tembak pada kakinya Sabtu pagi (12/11), menurut para saksi. Belum jelas siapa yang menembak pemrotes itu. Belum ada keterangan dikeluarkan mengenai orang yang luka itu.
Polisi di selatan pantai tersebut di Los Angeles mengatakan mereka telah menahan 185 orang, banyak dari mereka karena berusaha menghambat jalan raya ekspres kota tersebut.
Di New York, ratusan orang berkumpul di Taman Lapangan Washington untuk ‘berdemonstrasi kasih” Jumat malam (11/11), lalu berangkat ke Lapangan Manhattan Union, tujuan tradisional pawai-pawai politik, kira-kira 1 kilometer jaraknya. Mereka memegang spanduk yang betuliskan “Kasih akan selalu mengalahkan kebencian” dan meneriakkan “Bukan presiden saya” sambil berjalan. [gp]