Ketegangan yang terjadi antara India dan China di wilayah Ladakh, yang terletak di kawasan Himalaya, semakin meningkat. Ketegangan antar kedua negara tersebut dipicu oleh konstruksi sebuah jembatan baru yang dibangun oleh China di tepi Danau Pangong Tso, di wilayah Ladakh timur.
Analis mengatakan terdapat kemungkinan terjadi bentrokan berkelanjutan di antara kedua negara pemilik senjata nuklir tersebut. Seorang analis intelijen Damien Symon, baru-baru ini menunjukkan foto satelit dari daerah itu yang menunjukkan sebuah struktur mirip jembatan yang menghubungkan ke dua tepi dari danau Pangong Tso.
Kepala Departemen Riset Bidang Perdamaian dan Konflik di Universitas Uppsala, Swedia, Profesor Ashok Swain, mengatakan kepada VOA, pembangunan jembatan tersbeut merupakan petunjuk jelas bahwa China tidak berencana mundur dari wilayah India yang direbutnya pada tahun 2020 itu. Swain menekankan bahwa India tidak memiliki kekuatan militer untuk menekan China agar setuju melakukan de-eskalasi.
Lebih jauh, Swain mengatakan, Presiden China Xi Jinping lebih diuntungkan dalam eskalasi konflik perbatasan ini, sementara kalkulasi politik terhadapa Perdana Menteri India Narendra Modi memaksa dirinya untuk tidak membesar-besarkan agresi yang dilakukan oleh China itu, dan dalam konteks ini tidak terlibat merupakan opsi terbaik bagi India. [jm/em]