Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Tengah, dr. Jumriani Yunus kepada VOA, Minggu (7/6) menjelaskan 20 kasus baru itu merupakan hasil pemeriksaan uji swab swab (usap lendir tenggorokan) terhadap 28 pelaku perjalanan yang hendak menuju Jakarta.
“Karena untuk masuk Jakarta kan butuh PCR jadi kita lakukan pemeriksaan untuk itu, ternyata hasilnya mengagetkan ternyata hampir semua yang melakukan pemeriksaan pada tanggal 5 tersebut ya dari 28 sampel yang kita periksa, 20 positif. 16 di Palu, dua di Morowali, satu Parigi dan satu dari Donggala,” jelas Jumriani.
Jumriani mengatakan temuan kasus baru yang berawal dari kebutuhan pemenuhan persyaratan perjalanan ke Jakarta itu menguatkan kekhawatiran terhadap banyak orang tanpa gejala yang kemungkinan telah terpapar virus corona, namun masih berada di tengah-tengah masyarakat.
“Hasil pemeriksaan swab, kalau mau ke Jakarta tidak boleh tidak, makanya mereka mau tidak mau harus lakukan itu dan kami dapatkan banyak seperti begiti. Saya khawatir di masyarakat ini masih banyak OTG yang kita tidah tahu ternyata mereka membawa virus,” kata Jumriani.
170 Personel TNI Akan Diperiksa Kesehatan
Jumriani mengatakan dengan temuan baru itu maka pemerintah Kota Palu perlu segera melakukan pelacakan kontak alias contact tracing terhadap mereka yang pernah berkontak dekat sehingga berpotensi tinggi tertular virus corona.
Penelusuran kontak itu antara lain dilakukan pada 170 personel TNI, yang diagendakan akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada Senin, 8 Juni 2020.
“Yang termasuk positif adalah pimpinan dari Korem, jadi yang pernah melakukan kontak dengan pimpinan tersebut harus ditracing semua. Orang dari Korem dan Rumkit, dari tadi malam sampai tadi ini sudah rapat dengan kami, dia sudah masukkan berapa orang yang akan tracing besok, berapa yang akan dilakukan swab, jadi sekitar 170 orang anggota disana yang kita harus lakukan itu, dan ini untuk yang satu orang, belum lagi yang 15 orang lainnya kita harus lakukan tracing yang sama, cking yang sama, orang di BI, orang dari Bawaslu, anggota DPRD Provinsi, karena yang terkonfirmasi positif orang-orang tersebut,” ungkap Jumriani.
Dia berharap kegiatan penelusuran kontak tracking itu harus dilakukan secepatnya mengantisipasi mobilitas manusia seiring dengan telah dibukanya kembali akses transportasi darat, laut dan udara.
Kota Palu Tetap Perketat Pengawasan Perbatasan
Walikota Palu, Hidayat, mengatakan sangat kaget dengan penambahan 16 kasus baru virus corona itu. Berdasarkan data Pusdatina COVID-19 pada Sabtu (6/6) jumlah kasus positif corona di kota Palu tersisa satu orang yang masih dirawat. Jumlah kasus positif corona di Palu sampai sabtu dilaporkan sebanyak 19 kasus, dari jumlah itu 15 pulih, dan tiga meninggal dunia.
Hidayat menjelaskan upaya serius segera dilakukan untuk melakukan pelacakan kontak terhadap orang-orang yang pernah berkontak langsung dengan ke 16 orang tersebut. “Saya berharap, ini kan masyarakat sudah tahu siapa-siapa yang positif ini, walaupun inisialnya kita sebutkan ya warga masyarakat yang pernah bertemu dengan yang terkonfirmasi positif harapan saya agar melaporkan dirilah, pergi di asrama haji atau di rumah sakit, pergi rapid test saja dulu,” imbau Hidayat.
Dia menambahkan, pengawasan ketat terus dilakukan melalui enam posko kesehatan untuk memeriksa kesehatan para pelaku perjalanan yang hendak memasuki kota Palu melalui jalur darat, laut dan udara. [yl/em]