Tautan-tautan Akses

Puluhan Muslim Kepung Surat Kabar Independen Pakistan


Aksi unjuk rasa mengecam surat kabar independen "Pakistan Dawn", di luar Press Club di Karachi, Pakistan, 3 Desember 2019.
Aksi unjuk rasa mengecam surat kabar independen "Pakistan Dawn", di luar Press Club di Karachi, Pakistan, 3 Desember 2019.

Puluhan Muslim yang marah menyerbu sebuah surat kabar independen Pakistan di ibukota, Islamabad, dengan memblokir pintu masuknya selama berjam-jam dan menutut agar editornya dihukum gantung, lapor surat kabar itu, Rabu (4/12).

Pada saat bersamaan, sebuah protes juga berlangsung di Karachi, Pakistan Selatan, di mana sekelompok Muslim berkumpul di Press Club dan menuntut agar editor surat kabar Dawn, Zaffar Abbas, dan CEO perusahaan penerbit surat kabar itu, Hameed Haroon, digantung.

Para demonstran, yang belakangan berhasil dibubarkan, marah karena surat kabar berbahasa Inggris itu melaporkan bahwa pelaku serangan Jembatan London adalah keturunan Pakistan.

Aksi protes kelompok-kelompok Muslim itu dikecam kelompok-kelompok HAM Pakistan, organisasi-organisasi jurnalis, para politisi dan anggota kelompok madani yang memperjuangkan hak wartawan.

Dalam sebuah pernyataannya, Komisi perlindungan Jurnalis (CPJ) mendesak Pakistan untuk mencegah protes-protes terhadap surat kabar itu berubah menjadi aksi kekerasan, dan menyelidiki ancaman mati yang ditujukan kepadapara staf surat kabar itu.

“Rakyat Pakistan berhak keberatan dan berdemonstrasi menentang surat kabar Dawn, namun mengancam dengan kekerasan merupakan tindakan melebihi batas,” kata Kathleen Carroll dari CPJ.

Surat kabar itu memiliki sejarah hubungan yang tegang dengan militer negara itu. Cyril Almeida, seorang jurnalis Dawn, dituduh makar setelah mewawancarai mantan PM Minister Nawaz Sharif, yang pada kesempatan itu menuduh militer membantu militan yang melancarkan serangan teroris Mumbai pada tahun 2008. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG