Aksi sosial ini dilakukan sebagai bentuk toleransi dan membantu warga di Solo yang akan merayakan Lebaran atau Hari Idul Fitri mendatang.
Sariyem, warga Solo ini terlihat mengantri di antara ribuan warga penerima paket Sembako Lebaran di Lapangan Kotabarat Solo, Minggu siang (12/8). Lima belas menit kemudian Sariyem sudah membawa bungkusan kardus berisi Sembako dan bergegas menuju pintu keluar.
Perempuan berusia 53 tahun, berkerudung, dan bekerja sebagai buruh angkut barang di Pasar Tradisional di Solo ini menyatakan akan menggunakan bingkisan paket sembako tersebut saat Lebaran nanti.
“ini saya dapet paket sembako..gratis..nanti buat lebaran. Saya senang sekali menerima bingkisan ini...hati saya tentram, ayem, senang,” ujar Sariyem terharu.
Sariyem adalah salah satu dari 12 ribu warga yang menerima paket sembako Lebaran yang digelar sekitar 60 komunitas lintas agama dan lintas etnis yang tergabung dalam organisasi Solo Bersama Selamanya.
Juru Bicara Solo Bersama Selamanya, Ahmad Purnomo, mengatakan aksi sosial ini sebagai bentuk respon membantu warga miskin yang akan merayakan Lebaran nanti. Menurut Purnomo, semakin mahalnya kebutuhan pokok membuat warga tersebut tak bisa menikmati Lebaran.
“Solo Bersama selamanya ini hanya semacam paguyuban, bukan organisasi politik.kita tidak memandang agama, golongan, etnis, atau yang lainnya.kita disini hanya satu tujuan semata-mata untuk meningkatkan kepedulian sosial..kepedulian membantu dan meringankan beban hidup masyarakat miskin di Solo ini. Kita guyub rukun menyongsong Lebaran dengan berbagi kepada saudara kita yang tidak mampu secara ekonomi..kita bagikan paket sembako secara gratis kepada mereka,“ kata Ahmad Purnomo.
Sementara itu, juru bicara Majelis Agama Konghucu Indonesia atau MAKIN di Solo, Hendri Susanto, mengungkapkan sikap kerukunan, saling membantu, dan toleransi antar umat beragama menjadi modal utama bergabung dalam organisasi Solo Bersama Selamanya ini.
“Ya jelas kita menonjolkan unsur kebersamaan dan toleransi tanpa memandang agama, etnis, apapun juga. Jadi, kami tidak memandang mereka dari suku atau agama tertentu, kebersamaan ini yang menjadi suatu tolok ukur dan harus kita dukung,” papar Hendri Susanto.
Aksi sosial ini membagikan sekitar 12 ribu paket sembako yang setiap paketnya berisi Beras, Gula Pasir, Mie instan, dan Teh. Dua belas ribu paket sembako tersebut senilai hampir 1 milyar rupiah.
Sariyem, warga Solo ini terlihat mengantri di antara ribuan warga penerima paket Sembako Lebaran di Lapangan Kotabarat Solo, Minggu siang (12/8). Lima belas menit kemudian Sariyem sudah membawa bungkusan kardus berisi Sembako dan bergegas menuju pintu keluar.
Perempuan berusia 53 tahun, berkerudung, dan bekerja sebagai buruh angkut barang di Pasar Tradisional di Solo ini menyatakan akan menggunakan bingkisan paket sembako tersebut saat Lebaran nanti.
“ini saya dapet paket sembako..gratis..nanti buat lebaran. Saya senang sekali menerima bingkisan ini...hati saya tentram, ayem, senang,” ujar Sariyem terharu.
Sariyem adalah salah satu dari 12 ribu warga yang menerima paket sembako Lebaran yang digelar sekitar 60 komunitas lintas agama dan lintas etnis yang tergabung dalam organisasi Solo Bersama Selamanya.
Juru Bicara Solo Bersama Selamanya, Ahmad Purnomo, mengatakan aksi sosial ini sebagai bentuk respon membantu warga miskin yang akan merayakan Lebaran nanti. Menurut Purnomo, semakin mahalnya kebutuhan pokok membuat warga tersebut tak bisa menikmati Lebaran.
“Solo Bersama selamanya ini hanya semacam paguyuban, bukan organisasi politik.kita tidak memandang agama, golongan, etnis, atau yang lainnya.kita disini hanya satu tujuan semata-mata untuk meningkatkan kepedulian sosial..kepedulian membantu dan meringankan beban hidup masyarakat miskin di Solo ini. Kita guyub rukun menyongsong Lebaran dengan berbagi kepada saudara kita yang tidak mampu secara ekonomi..kita bagikan paket sembako secara gratis kepada mereka,“ kata Ahmad Purnomo.
Sementara itu, juru bicara Majelis Agama Konghucu Indonesia atau MAKIN di Solo, Hendri Susanto, mengungkapkan sikap kerukunan, saling membantu, dan toleransi antar umat beragama menjadi modal utama bergabung dalam organisasi Solo Bersama Selamanya ini.
“Ya jelas kita menonjolkan unsur kebersamaan dan toleransi tanpa memandang agama, etnis, apapun juga. Jadi, kami tidak memandang mereka dari suku atau agama tertentu, kebersamaan ini yang menjadi suatu tolok ukur dan harus kita dukung,” papar Hendri Susanto.
Aksi sosial ini membagikan sekitar 12 ribu paket sembako yang setiap paketnya berisi Beras, Gula Pasir, Mie instan, dan Teh. Dua belas ribu paket sembako tersebut senilai hampir 1 milyar rupiah.
