Setelah menempuh perjalanan sejauh tiga ribu kilometer dari Ekuador, Jose Luis Boyeduana berhasil mencapai Amerika.
“Saya sampai pada 26 Januari, lewat perbatasan Miguel Aleman. Saya menyeberang sungai," kata José Luis Boyeduana.
Orang tuanya datang ke AS dari Ekuador 13 tahun yang lalu. Pada bulan Maret, otoritas AS mempertemukan kembali Boyeduana dengan ibu dan ayahnya setelah memverifikasi mereka sebagai wali sahnya.
Carlos Lozada ayah Boyeduana mengatakan, "Kebahagiaan ini untuk selamanya, bersama putra saya."
Boyeduana sebelumnya tinggal bersama kakek neneknya di Ekuador sejak berusia tiga tahun. Kisahnya mencerminkan kebijakan pemerintahan Biden untuk mencegah pemisahan keluarga seperti yang dilakukan selama pemerintahan Trump.
Namun Gedung Putih juga menjelaskan bahwa meminta suaka tidak menjamin bisa masuk ke AS.
Roberta Jacobson, koordinator untuk Perbatasan Selatan AS mengatakan, “Saya ingin menegaskan banyak orang tidak akan mendapat klaim suaka di Amerika dan pada akhir proses tersebut mungkin akan kembali ke negara asalnya. Jadi pesannya sebenarnya adalah tunggu, karena akan ada lebih banyak pilihan, yang lebih aman, lebih murah untuk kemungkinan mencapai Amerika di masa mendatang. ”
Tetapi banyak keluarga tidak mengindahkan pesan itu.
Eda Cristelia Melendez yang berusia 70-an, tinggal bersama cucu perempuannya di penampungan Meksiko, tepat di seberang perbatasan El Paso, Texas.
Ia mengatakan pihak berwenang AS mengirim keduanya kembali ke Meksiko setelah berupaya melintasi perbatasan. Melendez mengatakan melakukan perjalanan ini, setelah menolak permintaan ibu dari cucu perempuannya yang tinggal di Chicago, agar mengirim anak itu sendirian melintasi perbatasan.
“Bisa dibayangkan jika anak perempuan pergi sendiri? Ya, ibunya memberi tahu saya, mungkin ia akan baik-baik saja di perjalanan," jelasnya.
Kisah Eda hanyalah salah satu dari meningkatnya jumlah kasus migran di perbatasan, ketika pemerintahan Biden berusaha keras untuk memastikan keselamatan para migran.
Emily Mendrala pejabat Departemen Luar Negeri urusan wilayah barat mengatakan, "Kita bekerja sama dengan mitra di seluruh wilayah, untuk mencegah perjalanan berbahaya ,anak-anak tanpa pendamping dari wilayah tersebut."
Sementara itu, anggota kongres dari Partai Republik menyalahkan pemerintahan Biden atas peningkatan jumlah anak tanpa pendamping yang tiba di perbatasan. Salah seorang di antaranya adalah Raymundo Baca.
"Ini perbatasan yang terbuka, perbatasan yang terbuka," jelasnya.
Namun, sementara pemerintahan Biden berupaya mencari solusi berkelanjutan untuk krisis yang berkepanjangan, José Luis Boyeduana akhirnya mencapai tujuannya. "Kebahagiaan hanya diperoleh bersama orang tua," imbuhnya. [my/lt]