Polisi di Romania menggunakan tembakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan demonstran anti korupsi yang berkumpul di ibukota Bukares hari Jumat (10/8).
Para demonstran yang jumlahnya menurut media lokal mencapai antara 50 sampai 80 ribu orang, menuntut supaya pemerintah mengundurkan diri.
Kantor berita AFP melaporkan, para demonstran termasuk warga Romania yang tinggal di luar negeri, datang untuk menunjukkan kemarahan mereka karena tingginya tingkat korupsi di negara anggota Uni Eropa itu.
Kira-kira seribu orang polisi dengan peralatan anti huru-hara berusaha membubarkan demonstran yang berkumpul di lapangan di pusat kota, dimuka gedung pemerintah yang utama.
Hampir 250 orang cedera dan perlu perawatan karena terkena gas air mata dan semprotan merica. 10 orang polisi juga luka-luka kena lemparan batu dan botol, kata pejabat rumah sakit.
Ketua kelompok tengah-kanan Klaus Johannis mengutuk dengan keras “intervensi yang dilakukan polisi dengan brutal, dan berlebihan.” Johannis menambahkan “setiap bentuk kekerasan tidak bisa diterima.”
Para demonstran meneriakkan yel-yel “berhenti” dan “pencuri”. Ribuan orang juga berdemonstrasi di kota-kota Romania lainnya, termasuk Cluj di barat laut, Sibiu di bagian tengah dan Timisoara di bagian barat.
Stefan dan Ileana Anghel, warga Romania yang tinggal di Spanyol, melambai-lambaikan bendera Spanyol setelah menempuh perjalanan jauh melewati Eropa untuk ikut dalam dalam demonstrasi itu.
“Kami ingin melihat adanya jalan-jalan yang modern dan sekolah, tapi yang lebih penting lagi, rakyat jangan dipaksa memberikan uang suap untuk mendapatkan layanan umum,” kata Ileana.
Di antara demonstran yang hadir di Bukares hari Jumat itu terdapat Vlad dan istrinya yang terbang dari New York dimana mereka telah tinggal selama 30 tahun.
“Korupsi dan penipuan yang hanya menguntungkan kelompok yang berkuasa, sangat menyakitkan bagi saya,” kata Vlad yang berumur 60 tahun. Ia bekerja di New York sebagai agen jual-beli rumah.
Kira-kira empat juta orang Romania, dari jumlah penduduk 20 juta, tinggal dan bekerja di luar negeri. Separuh dari kelompok ekspatriat itu tinggal di Italia dan Spanyol, menurut angka statistik resmi.
Tahun lalu, orang-orang itu mengirim 4,9 milyar dollar kepada keluarga mereka di Romania. Jumlah itu hampir 2,5 persen dari penghasilan kotor Romania. [ii]