Puluhan ribu pengunjuk rasa anti-pemerintah di Beograd pada Minggu (12/1) menyalakan lampu ponsel mereka dan mengheningkan cipta selama 15 menit untuk memperingati para korban runtuhnya atap stasiun kereta yang menurut mereka akibat kesalahan pihak berwenang.
Vasil Hadzimanov, seorang warga Beograd, yang bergabung dengan aksi para mahasiswa mengatakan, “Kami menyaksikan apa yang terjadi tidak hanya di Novi Sad di mana atap stasiun kereta api runtuh pada 1 November dan menyebabkan kematian 15 orang, namun juga dalam 12 tahun terakhir di mana pemerintah mendikte bagaimana kita harus hidup, dan menjual semua yang kita punya. Kini kita telah sampai pada titik di mana ada korban jiwa. Jadi saya mendukung protes ini dan seluruh inisiatif dari mahasiswa yang luar biasa ini.”
Protes ini diorganisir dan dipimpin oleh sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Beograd yang menuntut agar mereka yang bertanggung jawab atas runtuhnya atap tersebut dibawa ke pengadilan.
Mereka menyalahkan Partai Progresif Serbia (SNS) yang dipimpin Presiden Aleksandar Vucic atas korupsi dan nepotisme, namun ia dan partainya menyangkalnya.
Para mahasiswa di universitas-universitas negeri di Beograd, Kragujevac dan Nis telah memblokir kelas-kelas selama berminggu-minggu untuk menuntut dikeluarkannya semua dokumen yang relevan dengan renovasi stasiun itu, serta penuntutan pidana terhadap para pejabat yang bertanggung jawab atas bencana tersebut.
Setiap hari mereka memblokir lalu lintas di depan kampus-kampus mereka selama 15 menit untuk mengenang 15 korban tersebut.
Tenda beton di atap stasiun Novi Sad yang baru saja direnovasi ambruk pada 1 November, menewaskan 14 orang dan melukai tiga lainnya. Salah satu korban luka kemudian meninggal.
Para pemimpin oposisi dan masyarakat berulang kali turun ke jalan dan menyalahkan konstruksi buruk yang disebabkan oleh korupsi dan nepotisme pemerintah.
Koalisi yang berkuasa membantah tuduhan tersebut, dan Vucic mengatakan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.
"Kami tidak bahagia selama bertahun-tahun. Kami datang ke sini untuk mengungkapkan pemberontakan kami (terhadap pihak berwenang), dan untuk mendukung para mahasiswa," kata Tamara Kovacevic, salah satu pengunjuk rasa. [ab/ns]
Forum