Kelompok militan al-Shabab mengklaim tanggung jawab atas ledakan yang terjadi di tempat parkir dekat pintu masuk pelabuhan Mogadishu itu. Bom tersebut menyebabkan kerusakan besar di sekitarnya.
Para penduduk Mogadishu mengatakan bunyi ledakan terdengar di seluruh kota itu, dan foto-foto asap tebal dari tempat kejadian tersebar di media sosial.
Abdifitah Omar Halane, juru bicara pemerintah regional Mogadishu mengatakan kepada VOA bahwa sebagian besar korban adalah warga sipil.
“Ledakan itu terjadi di tempat sipil dimana banyak warung the milik ibu-ibu miskin, dimana pekerja pelabuhan membeli sarapan dan bersiap-siap memasuki pelabuhan untuk memulai kerja,” kata Halane.
Pelabuhan di Mogadishu itu dikelola oleh Al-Bayrak, perusahaan Turki yang memiliki perjanjian 20 tahun dengan pemerintah Somalia untuk memperbaiki dan mengelola operasi pelabuhan itu.
Belum jelas apakah ada warga Turki yang cedera.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamoud mengutuk serangan itu serta menyerukan agar pasukan keamanan dan warga Somalia bekerja sama memberantas kelompok-kelompok teroris yang menarget warga sipil.
Ledakan hari Minggu itu terjadi kurang dari 24 jam setelah sebuah serangan bom mobil menarget pos penjagaan polisi dekat Mogadishu hari Sabtu, menewaskan dua polisi dan melukai empat lainnya. [vm/ds]
Sebuah bom truk besar meledak di luar pelabuhan baru Mogadishu Minggu pagi (11/12), menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya.
Terkait
Paling Populer
1