Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (17/12) membantah investigasi media yang mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas kasus peracunan tokoh oposisi Alexei Navalny sebagai pembunuh yang didukung negara.
Berbicara dalam konferensi pers tahunannya, Putin menyebut laporan itu sebagai “tipuan” dan mengatakan Navalny tidak cukup penting untuk menjadi target serangan semacam itu. Putin menambahkan tuduhan bahwa Navalny menerima dukungan dari badan-badan intelijen AS.
Navalny jatuh sakit dalam penerbangannya di Rusia pada Agustus lalu dan kemudian diterbangkan ke Jerman untuk menjalani perawatan. Laboratorium di Prancis dan Swedia menyatakan ia diracun dengan Novichok, racun buatan Soviet yang menurut Inggris juga digunakan terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury, Inggris, pada tahun 2018.
Putin berbicara mengenai berbagai topik dalam acara hari Kamis itu, termasuk mengenai pemerintahan mendatang AS yang dipimpin presiden terpilih Joe Biden. Putin mengatakan ia berharap pergantian presiden pada bulan Januari akan membantu menyelesaikan beberapa isu sulit dalam hubungan AS-Rusia.
Pada tahun 2017, komunitas intelijen AS menilai Putin memerintahkan kampanye yang menarget pemilihan presiden 2016 dengan tujuan membantu memperbesar peluang Donald Trump untuk menang. Investigasi di kemudian hari yang dipimpin penyelidik khusus Robert Mueller merinci campur tangan pemerintah Rusia yang “menyeluruh dan sistemik.”
Putin pada hari Kamis (17/12) mengulangi bantahan Rusia atas tuduhan AS itu. [uh/ab]