Vladimir Putin yang dulunya percaya diri akhirnya mungkin menyerah pada rencananya untuk secepatnya menaklukkan Kyiv dan mengalahkan Ukraina, demikian menurut penilaian terbaru yang diberikan oleh pejabat intelijen Amerika Serikat.
Badan-badan intelijen AS sebelumnya berpendapat bahwa presiden Rusia itu yakin bahwa ia perlu menaklukkan Ukraina untuk memuaskan angan-angannya.
Tetapi ketika perang memasuki tahun kedua, badan-badan intelijen AS percaya pemimpin Rusia itu telah mengakui setidaknya kenyataan di lapangan.
“Kami menilai bahwa Putin mungkin telah mengurangi ambisinya, untuk mengkonsolidasikan kendali atas wilayah yang diduduki di bagian timur dan selatan Ukraina dan memastikan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi sekutu NATO,” kata Direktur Intelijen Nasional Avril Haines kepada anggota Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS, Kamis (4/5).
“Pasukan Rusia memperoleh lebih sedikit wilayah pada bulan April dibandingkan selama tiga bulan sebelumnya karena mereka tampaknya beralih dari operasi menyerang menjadi bertahan di sepanjang garis depan,” kata Haines.
“Pasukan Rusia menghadapi kekurangan amunisi yang signifikan dan sangat kekurangan personel,” tambahnya. “Jika Rusia tidak memulai pengerahan wajib militer dan memperoleh pasokan amunisi yang substansial dari pihak ketiga, di luar pengiriman dari Iran dan lainnya, maka akan semakin sulit bagi mereka untuk mempertahankan bahkan operasi serangan yang sederhana." [my/jm]
Forum