Presiden Rusia membantah memiliki rencana menganeksasi atau mengganggu kestabilan di Ukraina tenggara, sementara para pemimpin Eropa menyerukan padanya untuk menggunakan pengaruhnya di kalangan separatis pro-Rusia untuk membantu mengakhiri pemberontakan mereka terhadap pemerintah di Kiev.
Dalam sebuah wawancara hari Rabu (4/6), dengan saluran televisi Perancis TF1 dan stasiun radio Europe 1, Presiden Vladimir Putin mengatakan tidak pernah ada dan tidak ada unit militer atau instruktur militer Rusia di Ukraina tenggara.
Ia juga mengatakan, pemerintah Ukraina harus melangsungkan dialog dengan rakyatnya sendiri dan bukan dengan senjata, tank, pesawat dan bantuan proses negosiasi.
Juga Rabu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, Rusia dapat menghadapi sanksi lebih jauh jika tidak bekerjasama membantu menghentikan kekerasan di Ukraina timur.
Ia mengatakan kepada para anggota parlemen Jerman bahwa Rusia tidak menghentikan aliran senjata dan pejuang yang melintasi perbatasannya dan memasuki Ukraina timur, dan bahwa Jerman tidak akan ragu memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia jika situasi ini berlanjut.
Dalam sebuah wawancara hari Rabu (4/6), dengan saluran televisi Perancis TF1 dan stasiun radio Europe 1, Presiden Vladimir Putin mengatakan tidak pernah ada dan tidak ada unit militer atau instruktur militer Rusia di Ukraina tenggara.
Ia juga mengatakan, pemerintah Ukraina harus melangsungkan dialog dengan rakyatnya sendiri dan bukan dengan senjata, tank, pesawat dan bantuan proses negosiasi.
Juga Rabu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, Rusia dapat menghadapi sanksi lebih jauh jika tidak bekerjasama membantu menghentikan kekerasan di Ukraina timur.
Ia mengatakan kepada para anggota parlemen Jerman bahwa Rusia tidak menghentikan aliran senjata dan pejuang yang melintasi perbatasannya dan memasuki Ukraina timur, dan bahwa Jerman tidak akan ragu memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia jika situasi ini berlanjut.
