Pemungutan suara mulai dilakukan pada Senin (15/1) malam waktu Amerika Serikat di negara bagian Iowa yang diselimuti suhu beku, di mana mantan Presiden AS Donald Trump mengincar kemenangan yang akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa cuaca dingin yang mengancam jiwa maupun masalah-masalah hukum yang melilitnya tidak menghalangi jalannya untuk menjadi calon presiden AS dari Partai Republik.
“Saya rasa kami akan menikmati malam yang menyenangkan,” ungkap Eric Trump, putra Donald Trump, dengan percaya diri ketika diwawancara Associated Press.
Dari markas kampanye Trump di Kota Des Moines, Iowa, Eric Trump mengatakan bahwa banyak orang yang sangat antusias dengan upaya ayahnya untuk kembali ke Gedung Putih.
Ia tidak khawatir cuaca yang sangat dingin akan memengaruhi pendukung Trump: “Saya rasa orang-orang akan datang meski cuacanya seperti ini,” ungkapnya. “Saya rasa mereka akan datang berbondong-bondong.”
Kaukus Iowa, yang menjadi pembuka rangkaian pemilu pendahuluan Partai Republik selama berbulan-bulan ke depan, dimulai pukul tujuh malam waktu Iowa. Peserta kaukus akan berkumpul di lebih dari 750 gedung sekolah, gereja dan balai kegiatan masyarakat untuk memperdebatkan pilihan mereka selama beberapa jam, sebelum akhirnya menentukan kandidat capres Partai Republik pilihan mereka dan menyerahkan surat suara secara rahasia.
Sementara Trump percaya diri dengan hasil kaukus yang akan didapatnya, pesaing yang dulu sempat menjadi saingan utamanya, Gubernur Florida Ron DeSantis, justru sedang memperjuangkan kelangsungan karir politiknya dengan memperebutkan posisi kedua. Mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, satu-satunya perempuan yang menjadi kandidat capres AS dari Partai Republik, kini menjadi sosok yang harus dikalahkan DeSantis. Keduanya bersaing secara agresif selama beberapa pekan terakhir untuk muncul sebagai kandidat capres alternatif dari Trump, yang telah mengasingkan banyak orang Amerika dan dapat berujung menjadi seorang narapidana pada akhir tahun ini. [rd/rs]
Forum