Putra mendiang diktator Filipina Ferdinand Marcos, yang digulingkan 35 tahun lalu, secara resmi mendaftarkan pencalonannya sebagai presiden, Rabu (6/10).
Ferdinand Marcos Junior, yang juga dikenal sebagai Bongbong, mengajukan sertifikat pencalonannya di ibu kota Manila, menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Pria berusia 64 tahun itu mengatakan akan menyatukan warga Filipina dalam menghadapi pandemi virus corona dan krisis ekonomi.
Ayah Ferdinand Marcos Junior digulingkan dalam pemberontakan "kekuatan rakyat" yang didukung militer pada 1986 dan meninggal di pengasingan di Hawaii tiga tahun kemudian. Ia dan keluarganya dituduh mengumpulkan sekitar $5 miliar hingga $10 miliar saat berkuasa.
Marcos Jr. adalah orang terbaru yang mengungkapkan niatnya untuk menggantikan Presiden Rodrigo Duterte, sekutu keluarga Marcos.
Ia termasuk salah satu dari setidaknya delapan politisi dan selebriti yang mengatakan mereka akan mencalonkan diri sebagai presiden atau jabatan-jabatan yang lebih rendah, termasuk Wakil Presiden Leni Robredo, yang memimpin pihak oposisi.
Marcos Jr. kalah tipis dari Robredo dalam pemilihan wakil presiden 2016 dan kemudian gagal menggugat dugaan penyimpangan pemilu. [ab/uh]