Qatar hari Rabu (6/2) menerima pesanan pertama dari 36 jet tempur Rafale yang multi fungsi dari pembuat pesawat Perancis, Dassault.
Upacara penyerahan di Merignac, Perancisbarat daya dimana pesawat itu dibuat, dihadiri oleh Menteri Pertahanan Qatar Khalid bin Mohamed Al-Attiyah dan kepala Penerbangan Dassault, Eric Trappier.
Qatar memesan 24 jet tempur pada 2015, menambah12 lagi tahun lalu. Qatar juga bisa membeli 36 jet lagi.
Pesawat tempur bermesin ganda ini telah digunakan oleh Angkatan Udara Perancis sejak 2004.
Perancis juga menjual jet termpur Mirage F1, Alpha Jets, dan Mirage 2000 pada Qatar.
Setelah gagal menjual Rafale ke luar negeri selama beberapa tahun, Perancis akhirnya memenangkan kontrak dari Mesir pada 2015 untuk 24 jet, diikuti penjualan pada Qatar. Pada September 2016, India juga setuju untuk membeli 36 pesawat tempur.
Qatar telah meningkatkan pengeluaran pertahanannya setelah diisolasi secara diplomat oleh negara-negara tetangga-tetangganya di Teluk.
Sejak Juni 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memboikot Qatar, menuduhnya mendukung terorisme dan terlalu dekat dengan Iran.
Qatar membantah tuduhan itu dan menuduh blok yang dipimpin Arab Saudi itu hendak memicu perubahan rezim di Doha. [my]