Raksasa teknologi China Huawei mengatakan tadinya akan menjadi pembuat smartphone nomor satu di dunia pada akhir tahun ini jika bukan karena keadaan yang tidak terduga.
Kepala strategi Huawei, Shao Yang, mengatakan pada hari Selasa (11/6) bahwa perusahaan itu sekarang harus “menunggu sedikit lebih lama untuk mencapai itu.”
Dia tidak secara langsung merujuk kepada Presiden Donald Trump atau perang dagang antara Amerika dan China.
Washington telah memasukkan Huawei ke daftar hitam yang secara efektif melarang perusahaan-perusahaan Amerika untuk menjual produk atau jasa ke perusahaan itu tanpa persetujuan pemerintah.
Huawei, penyedia peralatan jaringan top dunia dan pembuat smartphone terbesar kedua di dunia, telah terlibat dalam sengketa perdagangan antara China dan Amerika. Para pejabat Amerika menuduh perusahaan-perusahaan teknologi China, termasuk Huawei, mencuri rahasia dagang dan mengancam keamanan dunia maya internasional.
Huawei menyangkal akan berbagi rahasia tentang para penggunanya dengan Partai Komunis China yang berkuasa. [lt]