Tautan-tautan Akses

Ramaphosa: Afrika Selatan Jalin Hubungan dengan Rusia dan Ukraina 


Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat hadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia (22/10).
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat hadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia (22/10).

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Minggu (27/10) berusaha mengklarifikasi komentar yang telah dia buat selama pertemuan puncak di awal pekan lalu, dengan menegaskan bahwa dia tidak memihak Rusia atas Ukraina.

“Dengan menyatakan Presiden Putin dan rakyat Rusia sebagai 'sahabat dan sekutu yang berharga', Presiden Ramaphosa tidak memproyeksikan negara atau blok negara tertentu sebagai musuh,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

“Melalui kebijakan non-blok, Afrika Selatan telah mampu berhubungan secara konstruktif dengan Rusia dan Ukraina,” tambah pernyataan itu.

Ramaphosa sebelumnya telah membuat komentar tentang menjadi sekutu Rusia dalam pertemuan puncak BRICS di kota Kazan Rusia, yang diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Komentar Ramaphosa telah menyebabkan perpecahan dalam pemerintahannya sendiri, dengan Aliansi Demokratik (DA), mantan partai oposisi yang sekarang menjadi mitra dalam koalisi yang tidak stabil, mengatakan bahwa mereka tidak dapat menganggap Rusia atau Putin sebagai sekutu.

Komunike Minggu dari kantor presiden mengatakan “Afrika Selatan juga telah mempertahankan hubungan historisnya yang kuat dengan Federasi Rusia, sambil menjalankan hubungan bilateral diplomatik yang baik dengan Ukraina.”

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Ronald Lamola akan menjamu mitranya dari Ukraina Andriy Sybiga, dalam pembicaraan yang akan mencakup pengecualian visa bagi pejabat Afrika Selatan.

“Ini akan memungkinkan pejabat Afrika Selatan untuk melakukan perjalanan ke Ukraina untuk pertemuan rumusan perdamaian tanpa hambatan logistik visa,” kata pernyataan itu, yang “menandakan komitmen Afrika Selatan untuk mengembangkan hubungan diplomatik dengan Ukraina.”

Sementara Afrika Selatan telah berusaha untuk menunjukkan kenetralan dalam perang antara Rusia dan Ukraina, negara itu telah dituduh condong ke arah Moskow.

Hubungan dekat antara kedua negara itu berawal dari era apartheid, ketika Kremlin mendukung perjuangan kemerdekaan Kongres Nasional Afrika. [ns/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG