Menurut pejabat pemilihan Presiden di Timor Timur, setelah 60 persen suara dihitung, Presiden Ramos Horta hanya menempati tempat ketiga.
Hasil penghitungan sementara itu menunjukkan, Francisco Guterres dari kelompok oposisi Fretilin, mendapat 28 persen suara, disusul bekas komandan militer, José Maria de Vasconcelos, 25 persen. Vasconcelos juga dikenal dengan nama Taur Matan Ruak.
Ramos Horta, pemenang hadiah Nobel perdamaian, hanya berhasil mendapat 18 persen suara. Hasil penghitungan resmi baru akan diumumkan hari Selasa, tapi karena tidak ada satupun dari ke-11 calon presiden yang mendapat kemenangan mayoritas, pemilihan ronde kedua tidak bisa dihindarkan.
Kedua calon teratas itu akan bersaing lagi dalam pemilihan tanggal 21 April. Ini adalah pemilihan presiden kedua sejak Timor timur merdeka tahun 2002.