Inggris merayakan hari kedua perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II pada Jumat (3/6), dengan acara utama berupa perayaan thanksgiving, alias syukuran, yang dihadiri bangsawan senior dan politikus, namun justru akan dilewatkan oleh sang ratu yang kini berusia 96 tahun itu sendiri karena masalah mobilitas tubuhnya.
Acara selama empat hari itu dimulai pada Kamis (2/6), ketika Elizabeth II dengan sumringah melambaikan tangannya kepada penonton dari balkon Istana Buckingham setelah parade militer dan atraksi flyover Angkatan Udara Kerajaan, kemudian memimpin penyalaan suar Principal Platinum Jubilee di kediamannya, Kastil Windsor.
Perayaan dilanjutkan dengan Layanan Thanksgiving Nasional di Katedral St. Paul London untuk memberi penghormatan kepada 70 tahun takhta sang ratu.
Meski demikian, Ratu Elizabeth II yang terpaksa membatalkan serangakaian acara baru-baru ini karena “masalah mobilitas tubuh yang kerap kambuh” pada akhirnya memutuskan untuk melewatkan acara itu pada menit-menit terakhir hari Kamis – sedikit mengurangi kemilau suasana pesta hari itu.
“Ratu sangat menikmati Parade dan Flypast Ulang Tahun hari ini, namun memang merasakan sedikit ketidaknyamanan,” kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan.
Para pejabat mengatakan, perjalanan dari Kastil Windsor – di mana ia menghabiskan sebagian besar waktunya – menuju London, ditambah kegiatan dalam acara thanksgiving yang dinilai terlalu menguras tenaga, menyebabkan diambilnya keputusan logis meski disayangkan itu.
Salah satu sumber dari pihak istana mengatakan bahwa sang ratu memang benar-benar berharap dapat hadir, bukan sekadar komitmen belaka.
Meski demikian, ia bukan satu-satunya yang akan absen. Putra keduanya, Pangeran Andrew, 62 tahun, juga dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 dan akan melewatkan acara itu, menurut keterangan juru bicara Istana Buckingham pada Kamis.
Hal itu kemungkinan akan mengurangi suasana canggung di kalangan kerajaan, mengingat reputasi Andrew yang rusak setelah ia menyelesaikan gugatan di AS Februari lalu, di mana ia dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di bawah umur – klaim yang ia bantah.
Cucu ratu, Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, yang hampir tidak pernah muncul ke hadapan publik lagi semenjak mengundurkan diri dari tugas kerajaan dua tahun lalu, diperkirakan akan hadir.
Pasangan itu pindah ke AS untuk menjalani hidup yang lebih independen dan sejak saat itu sempat melontarkan beberapa komentar pedas ke Istana Buckingham dan keluarga kerajaan.
Acara syukuran itu mencakup pembacaan Alkitab, doa dan puja-puji untuk mengungkapkan rasa syukur atas masa pemerintahan Elizabeth. Tokoh politik dari Inggris dan seluruh dunia juga akan hadir. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga akan ikut membaca ayat Alkitab.
Hari Kamis tidak saja menandai dimulainya Jubilee, tetapi juga peringatan 69 tahun penobatan Elizabeth, yang menjadi ratu menyusul kematian sang ayah, George VI, pada Februari 1952.
Kini Elizabeth telah menduduki takhta Kerajaan Inggris lebih lama dari para pendahulunya dalam 1000 tahun terakhir dan menjadi pemimpin kerajaan terlama ketiga yang memerintah sebuah negara berdaulat. Jajak pendapat menunjukkan dirinya masih sangat populer dan dihormati rakyat Inggris.
“Ia adalah sosok yang sangat istimewa dalam hidup kami dan akan selalu begitu,” kata Sandra Wallace, 74 tahun, pensiunan guru yang menjadi satu di antara ribuan orang yang memadati pusat kota London hari Kamis. [rd/rs]