Ratusan orang meneriakan slogan-slogan anti-Amerika dan berunjuk rasa di ibu kota Irak untuk memperingati dua tahun pembunuhan seorang jenderal Iran berpengaruh dan seorang pemimpin milisi Irak dalam sebuah serangan drone AS.
Massa pada Sabtu (1/1) menyerukan pengusiran pasukan AS yang tersisa di Irak.
Demonstrasi itu memperingati serangan udara AS di bandara Baghdad yang menewaskan Jenderal Qassim Soleimani, kepala Pasukan Quds Iran, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan milisi yang didukung Iran di Irak yang dijuluki Pasukan Mobilisasi Populer.
Pembunuhan itu menyebabkan kemarahan di Irak dan hampir memicu perang antara Iran dan AS. Insiden itu mendorong parlemen Irak untuk mengesahkan resolusi tidak mengikat beberapa hari kemudian untuk menyerukan pengusiran semua pasukan asing dari Irak.
Koalisi yang dipimpin AS mengakhiri dengan resmi misi tempur untuk mendukung pasukan Irak dalam perang berkelanjutan untuk melawan kelompok ISIS pada akhir Desember. Namun, sekitar 2.500 tentara akan tetap tinggal disana hingga batas yang belum ditentukan, sebagai penasihat untuk mendukung pasukan Irak. Sebagian pemimpin milisi telah menuntut agar semua tentara AS pergi. [vm/ft]