Ratusan warga Iran ikut berdemonstrasi di jalan-jalan di Tehran menentang kondisi ekonomi yang memburuk di negara itu, dan menjadi demonstrasi anti-pemerintah terbesar di Ibu Kota Iran dalam beberapa tahun ini.
Demonstrasi, Senin (25/6/2018), berawal di Grand Bazaar di Tehran. Menurut media pemerintah Iran dan beberapa saksi mata, para pemilik toko menutup toko-toko untuk memprotes memburuknya bisnis mereka dan anjloknya nilai mata uang real, yang dalam enam bulan terakhir ini turun 50 persen terhadap dolar Amerika.
Sejumlah potongan video yang diverifikasi oleh VOA dan juga yang dikirim oleh warga Tehran menunjukkan ratusan pemilik toko dan demonstran lain berdemonstrasi di jalan-jalan di pusat kota Tehran di dekat bazar itu, dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Dalam salah satu video, kerumunan massa meneriakkan slogan menuduh pemerintah tidak kompeten dan tidak berperasaan. Dalam video lain, demonstran berteriak-teriak “Tidak Gaza atau Lebanon – Jiwa Saya Hanya Berkorban Untuk Iran.”
Pasokan senjata dan sumber daya lain yang sudah lama diberikan pemerintah Iran kepada sekutu militan Islam di Gaza, Lebanon dan beberapa bagian lain kawasan itu, telah menimbulkan kemarahan banyak warga Iran. Warga Iran berpendapat uang itu seharusnya digunakan untuk memperbaiki kondisi ekonomi di dalam negeri.
Teriakan-teriakan menentang praktik itu telah semakin sering terdengar dalam demonstrasi anti-pemerintah berskala kecil di seluruh Iran sejak Desember lalu, namun terutama berlangsung di luar Ibu Kota Teheran. [em/al]