Beberapa ratus praktisi yoga mengembangkan tikar di lapangan rumput Capitol di Amerika Serikat hari Sabtu (16/6) lalu untuk menyambut Hari Yoga Internasional, yang diperingati pada hari Kamis, 21 Juni.
Mencari kedamaian dan ketenangan di kota yang terkenal karena pertikaian politiknya. Jeffrey Brady, peserta Yoga mengatakan, "Ya, ini adalah diplomasi, berbagi ide lintas budaya, kesempatan untuk bertemu orang-orang yang biasanya tidak akan saya temui dan saya menyukai fakta bahwa kita berada di sini di West Lawn, karena tempatnya tepat, di halaman depan Amerika yang indah, di mana kita bisa berkumpul dan sedikit berkeringat."
Empat tahun lalu, PBB mendeklarasikan 21 Juni sebagai Hari Yoga Internasional, jadi kedutaan India di seluruh dunia merayakannya pada minggu di sekitar tanggal tersebut.
Di Washington D.C., kedutaan India mengadakan pertemuan tahunan di halaman Gedung Capitol AS untuk mengakui apa yang dikatakan duta besar India Navtej Sarna, daya tarik yoga yang luas.
"Yoga adalah buah pemikiran dan kebiasaan India kuno, namun Yoga juga untuk semua umat manusia. Ini merupakan respons terhadap tekanan kehidupan modern. Yoga membuat seseorang melihat ke dalam diri, melihat tempatnya di alam semesta, mengikat orang satu sama lain, tanpa memandang kebangsaan, agama," ujar Navtej Sarna.
Yoga mencakup unsur-unsur fisik, mental, dan spiritual, dan meskipun sejarah pastinya sulit diketahui, Yoga diyakini dimulai di India beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam beberapa dekade terakhir, popularitasnya berkembang pesat di luar India.
Lakhsmi seorang peserta mengatakan, "Tampaknya semua ada di sini, dan bukan orang India, melainkan semua teman saya dari seluruh dunia. Ini benar-benar kesempatan yang baik berada di sini."
Meluangkan waktu untuk menarik nafas dalam-dalam dan meregangkan badan menunjukkan konsensus dan harmoni masih mungkin dicapai bahkan di Washington sekalipun. [my/al]