Tautan-tautan Akses

Ratusan Pekerja Migran Terdampar di Malaysia karena Ketidakpastian Pekerjaan


Pekerja migran berkumpul di kompleks asrama mereka untuk pemeriksaan dokumen, selama operasi bersama Departemen Tenaga Kerja di Kuala Lumpur, Malaysia, 17 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)
Pekerja migran berkumpul di kompleks asrama mereka untuk pemeriksaan dokumen, selama operasi bersama Departemen Tenaga Kerja di Kuala Lumpur, Malaysia, 17 Maret 2022. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)

Ratusan migran asal Asia Selatan terdampar tanpa pekerjaan selama berbulan-bulan di Malaysia setelah pekerjaan yang diimingi-imingi kepada mereka kandas meski mereka telah membayar agen perekrutan sebesar ribuan dolar.

Banyak migran yang mengatakan agen perekrutan mengambil paspor mereka dan terus menjanjikan pekerjaan.

Seorang petugas imigrasi memeriksa dokumen para imigran saat razia imigrasi, sesaat setelah program rekalibrasi untuk pemulangan imigran gelap berakhir, di Segambut, Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juli 2022. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)
Seorang petugas imigrasi memeriksa dokumen para imigran saat razia imigrasi, sesaat setelah program rekalibrasi untuk pemulangan imigran gelap berakhir, di Segambut, Kuala Lumpur, Malaysia 1 Juli 2022. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)

"Kami semua tertekan dan tidak berdaya. Kami telah membayar biaya yang besar untuk pekerjaan itu. Bagaimana saya bisa membayarnya kembali jika saya tidak memiliki pekerjaan?" ujar seorang migran asal Nepal kepada Reuters.

Pria berusia 23 tahun, yang menolak untuk diidentifikasi karena takut akan reaksi dari agen perekrutan, menandatangani kontrak selama dua tahun dengan sebuah perusahaan pembersih Malaysia. Namun hingga kini ia belum mulai bekerja. Dia mengatakan dia, seperti orang lain di sana, meminjam 300.000 rupee Nepal atau sekitar Rp33,8 juta untuk membayar agen agar bisa mendapatkan pekerjaan itu. Dia dijanjikan gaji bulanan sebesar 2.062 ringgit atau sekitar Rp6,8 juta per bulan.

Rumah penahanan migran di Kuala Lumpur, Malaysia, 23 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)
Rumah penahanan migran di Kuala Lumpur, Malaysia, 23 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain)

Migran merupakan tulang punggung bagi ekonomi Malaysia yang bergantung pada ekspor. Buruh migran mencapai sekitar 15 persen dari 15 juta tenaga kerja negara itu. Perusahaan Malaysia telah menerima sejumlah sanksi dari AS dalam beberapa tahun terakhir karena penggunaan tenaga kerja paksa.

Aktivis HAM mengatakan pekerja migran menghadapi risiko lebih besar setelah Malaysia melonggarkan proses perekrutan tahun ini dalam upaya mengisi 1,2 juta kekurangan pekerjaan di industri perkebunan, manufaktur, dan konstruksi.

Seorang pejabat Bangladesh, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas isu yang dibahas, mengatakan kepada Reuters bahwa "beberapa ratus" warganya terjebak di Malaysia tanpa pekerjaan.

Para pekerja migran dari Indonesia di luar gubuk mereka di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Juni 2011. (Foto: Reuters)
Para pekerja migran dari Indonesia di luar gubuk mereka di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Juni 2011. (Foto: Reuters)

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG