Ratusan narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Lambaro, Aceh Besar, Banda Aceh melarikan diri, Kamis malam (29/11). Kakanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Aceh, Agus Toyib mengatakan ratusan napi tersebut kabur setelah berhasil menjebol salah satu terali baja di ruang jenguk LapasLambaro dan melarikan diri melalui pintu serta jendela. Dari 113 napi yang kabur, saat ini pihak kepolisian baru berhasil menangkap 10 tahanan. Agus juga memastikan tidak ada napiteroris yang kabur dalam pelarian itu.
“Tidak ada napi teroris. Napi dengan kasus narkoba mungkinjuga ada pidana umum karena kita masih mendata napi yang lari. Kita dapat laporan 113 napi kabur dari 727 penghuni yang ada di Lapas. Polda Aceh sudah mem-back up dengan memburu napi yang lari mengerahkan Brigade Mobil (Brimob) juga adainformasi 10 yang sudah ditangkap,” kata Agus kepada VOA.
Agus menjelaskan, upaya pelarian itu murni didasari oleh kemauan para napi untuk kabur bukan karena kelalaian petugas Lapas Klas II A Lambaro. Kondisi di Lapas Klas II A Lambaro saat ini juga sudah dalam keadaan kondusif.
“Lokasi lapas di daerah persawahan. Saat ini sudah kondusifseperti biasa karena juga ada bantuan dari Polri di sana. Kita juga harus mengamankan yang di dalam sambil memburu yang lari,” jelasnya.
Mencermati kaburnya ratusan napi tersebut, Kemenkumham Aceh berencana akan memindahkan para tahanan yang sudah ditangkap. Namun, Kemenkumham belum bisa memastikan kemana akan dipindahkan para napi yang berhasil ditangkap. Pihaknya juga akan memeriksa petugas Lapas Klas II A Lambaro yang sedang berjaga saat kaburnya ratusan napi itu.
“Saya tahu persis di sana tidak ada arogansi karena itu termasuk Lapas percontohan, tidak ada tindakan kekerasan petugas Lapas.Ada direncanakan begitu (dipindahkan). Ya kita masih menunggu perintah pimpinan sekarang sudah ditampung di Polresta atau Polda.. Kalapas kebetulan sedang berada di Jakarta sedang ada kegiatan. Jadi di sana ada pejabat yang ditunjuk selaku pelaksana hariannya. Nanti kita akan cek seperti apa, yang jelas murni tindakan kekerasan dari napi,” ujar Agus.
Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol TrisnoRiyanto mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan pemburuan terhadap ratusan napi yang masih berkeliaran. Minimnya petugas jaga dari Lapas Klas II A Lambaro disinyalir memudahkan aksi pelarian tersebut.
“Petugas jaga di Lapas ada 12 orang jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Tadi satu orang kena pukul tapi tidak apa-apa. Alhamdulillah tidak ada rusuh dan sekarang situasi sudah kondusif. Kita juga sudah melakukan pencarian dan sudah ada yang didapat. Kami belum periksa semuanya karena ini masih bekerja dan mencari,” tandas Trisno Riyanto. [aa/em]