SURABAYA, JAWA TIMUR —
Sekitar 500 orang dari Pergerakan Gajah Mada Sakti (PAGASA) menggelar aksi simpatik dan mendeklarasikan dukungan bagi Jenderal TNI (Pur) Ryamizard Ryacudu, untuk dipasangkan sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo yang merupakan Calon Presiden yang diusung PDI Perjuangan.
Aksi di depan gedung negara Grahadi, Sabtu (10/5), menurut Tonny selaku juru bicara aksi, ingin menunjukkan adanya dukungan masyarakat sipil terhadap kepemimpinan nasional melalui duet Joko Widodo dengan Ryamizard Ryacudu.
“Jadi sengaja kami mendorong gerakan civil society ini, untuk menunjukkan pada elit-elit politik di Jakarta itu, sudah tidak usah banyak pikir lagi, tidak usah banyak pertimbangan lagi, sudah tidak usah banyak barter politik lagi, inilah solusi kepemimpinan saat ini ya cuma Jokowi-Ryamizard,” kata juru bicara aksi Pergerakan Gajah Mada Sakti, Tonny.
Tonny mengatakan dipilihnya sosok Ryamizard Ryacudu sebagai bakal Calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo, berdasarkan rekam jejak dan integritasnya selama menjadi anggota TNI hingga jabatan terakhir sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), yang jauh dari kepentingan politik maupun ekonomi.
“Jenderal Ryamizard memang bukan seorang saudagar yang berkelimangan harta, Jenderal Ryamizard bukan seorang politisi yang mempunyai dukungan partai politik, tetapi Jenderal Ryamizard Ryacudu adalah seorang negarawan sejati, yang integritasnya sudah tidak diragukan lagi komitmen kebangsaannya,” lanjut Tonny.
Tonny menambahkan dikotomi Sipil-Militer dan Jawa-Luar Jawa masih menjadi pertimbangan masyarakat yang menjadi calon pemilih dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang, sehingga duet Joko Widodo dan Ryamizard Ryacudu dianggap mewakili, serta mampu memenangi Pemilihan Presiden dalam satu putaran dan mengalahkan calon-calon yang ada saat ini.
“Hari ini yang dibutuhkan masyarakat Indonesia itu kan duet sipil-militer, Jawa dan non Jawa, dan itu semua ada pada diri pak Ryamizard. Diantara nama Cawapres yang muncul itu kan ada Jusuf Kalla (JK), ada Ryamizard Ryacudu, ada Mahfud MD, Jokowi sudah dari Jawa, JK dan Mahfud MD dari sipil, nah yang militer hanya Jenderal Ryamizard Ryacudu. Ryamizard Ryacudu juga berasal dari luar pulau Jawa, artinya kalau pasangan ini secepatnya dideklarasikan oleh partai-partai pengusungnya, insyaallah pasangan ini akan menang satu putaran dalam Pilpres mendatang,” lanjutnya.
Aksi di depan gedung negara Grahadi, Sabtu (10/5), menurut Tonny selaku juru bicara aksi, ingin menunjukkan adanya dukungan masyarakat sipil terhadap kepemimpinan nasional melalui duet Joko Widodo dengan Ryamizard Ryacudu.
“Jadi sengaja kami mendorong gerakan civil society ini, untuk menunjukkan pada elit-elit politik di Jakarta itu, sudah tidak usah banyak pikir lagi, tidak usah banyak pertimbangan lagi, sudah tidak usah banyak barter politik lagi, inilah solusi kepemimpinan saat ini ya cuma Jokowi-Ryamizard,” kata juru bicara aksi Pergerakan Gajah Mada Sakti, Tonny.
Tonny mengatakan dipilihnya sosok Ryamizard Ryacudu sebagai bakal Calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo, berdasarkan rekam jejak dan integritasnya selama menjadi anggota TNI hingga jabatan terakhir sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), yang jauh dari kepentingan politik maupun ekonomi.
“Jenderal Ryamizard memang bukan seorang saudagar yang berkelimangan harta, Jenderal Ryamizard bukan seorang politisi yang mempunyai dukungan partai politik, tetapi Jenderal Ryamizard Ryacudu adalah seorang negarawan sejati, yang integritasnya sudah tidak diragukan lagi komitmen kebangsaannya,” lanjut Tonny.
Tonny menambahkan dikotomi Sipil-Militer dan Jawa-Luar Jawa masih menjadi pertimbangan masyarakat yang menjadi calon pemilih dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang, sehingga duet Joko Widodo dan Ryamizard Ryacudu dianggap mewakili, serta mampu memenangi Pemilihan Presiden dalam satu putaran dan mengalahkan calon-calon yang ada saat ini.
“Hari ini yang dibutuhkan masyarakat Indonesia itu kan duet sipil-militer, Jawa dan non Jawa, dan itu semua ada pada diri pak Ryamizard. Diantara nama Cawapres yang muncul itu kan ada Jusuf Kalla (JK), ada Ryamizard Ryacudu, ada Mahfud MD, Jokowi sudah dari Jawa, JK dan Mahfud MD dari sipil, nah yang militer hanya Jenderal Ryamizard Ryacudu. Ryamizard Ryacudu juga berasal dari luar pulau Jawa, artinya kalau pasangan ini secepatnya dideklarasikan oleh partai-partai pengusungnya, insyaallah pasangan ini akan menang satu putaran dalam Pilpres mendatang,” lanjutnya.