Jerman akan menginvestasikan dana tambahan sebesar 65 miliar euro dalam sejumlah langkah baru yang diambil untuk mengurangi dampak inflasi dan melonjaknya harga energi yang tinggi.
Dalam konferensi pers pada Minggu (4/9), Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan “dalam saat sulit ini Jerman berdiri bersama (rakyat). Sebagai sebuah negara, kita akan melewati saat-saat sulit ini.”
Dalam konferensi ers tersebut, Scholz didampingi para pemimpin dari Partai Hijau dan Parrtai Demokratis Bebas (FDP) yang pro-bisnis, dua mitra koalisi di Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri tengah.
ejumlah langkah yang diumumkan pada Minggu itu di antara lain adalah pembayaran satu kali tambahan (subsidi) untuk membantu konsumen menutupi biaya energi, suatu pagu harga yang akan menjadi dasar bagi konsumsi energi individu dan keluarga, dan pengganti “tiket-9-euro” untuk transit publik di seluruh negara itu.
Scholz mengatakan ia “sangat sadar” banyak orang Jerman yang berjuang mengatasi kenaikan harga, dan menegaskan bahwa pemerintah siap membantu.
“Kami menanggapi kekhawatiran ini dengan sangat, sangat serius,” ujarnya.
Selain membagikan tambahan 300 euro yang sudah diumumkan sebelumnya bagi para pekerja untuk membangu menutupi biaya energi, pemerintahan Scholz juga berencana menawarkan satu tambahan subsidi lagi untuk kelompok lain. Para pensiunan misalnya akan menerima 300 euro, sementara mahasiswa akan mendapat 200 euro.
Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintahan Scholz telah menghadapi tekanan untuk menyampaikan langkah-langkah guna menindaklanjuti janjinya untuk membantu konsumen menanggung biaya inflasi dan harga energi yang lebih tinggi.
Scholz menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas tingginya harga energi di Jerman, dengan mengatakan Rusia “telah melanggar kontraknya” dan “tidak lagi menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan.” [em/jm]
Forum