Tautan-tautan Akses

Referendum 3 Hari di Mesir Berakhir Rabu 


Warga antri untuk memberikan suaranya di sebuah TPS di Kairo, Mesir, 21 April 2019.
Warga antri untuk memberikan suaranya di sebuah TPS di Kairo, Mesir, 21 April 2019.

Hari Senin (22/4) merupakan hari ketiga dan terakhir referendum konstitusi di Mesir yang dapat memungkinkan Presiden Abdel Fattah al-Sisi tetap menjabat sampai 2030.

Para penentang mengatakan referendum itu dirusak oleh korupsi dan paksaan dan tindakan itu akan mengubah mimpi demokrasi tahun 2011, ketika pemberontakan rakyat menyebabkan tergulingnya Hosni Mubarak yang oleh sebagian kalangan dianggap sebagai diktator yang telah berkuasa selama 30 tahun. Para pendukung mengatakan kepemimpinan yang mapan akan membuat Mesir lebih aman dan membantu negara itu keluar dari krisis ekonomi.

Hasil pemungutan suara sangat pasti bagi sebagian besar pengamat. Selama berminggu-minggu, media Mesir, yang sangat pro-pemerintah, telah mempromosikan suara “ya” dan tidak ada oposisi yang muncul secara terorganisir untuk menentang pesan tersebut.

Militer, yang merupakan bagian penting dari ekonomi Mesir, juga akan meningkatkan perannya dalam sistem peradilan pidana jika konstitusi baru itu berhasil disahkan.

Parlemen Mesir sangat mendukung perubahan konstritusi itu dan mengumumkan referendum nasional Rabu lalu. Hasil referendum itu diharapkan bisa diketahui pada 27 April. [lt]

XS
SM
MD
LG