Pemerintah Catalonia Senin pagi (2/10) mengatakan hasil awal menunjukkan 90 persen pemilih dalam referendum hari Minggu menginginkan wilayah itu mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol. Juru Bicara Pemerintah Regional, Jordi Turull mengatakan, 2,02 juta dari 2.26 juta suara yang masuk memilih kemerdekaan.
Ada total 5.3 juta pemilih di Catalonia, kantor berita Associated Press dalam laporannya.
Presiden Catalonia Carles Puigdemont mengatakan sebelumnya ia akan secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan jika hasil referendum menunjukkan lebih dari 50 persen pemilih ingin memisahkan diri.
"Kami telah mendapatkan hak untuk memiliki negara yang dalam bentuk republik," ujar Puigdemont dalam pidato yang disiarkan di televisi setelah referendum itu ditutup.
Namun pemerintah Spanyol secara tegas tidak setuju.
Pejabat-pejabat di Catalonia mengatakan lebih dari 800 orang terluka ketika polisi berusaha mencegah penduduk memberikan suara. Mahkamah Konstitusi Spanyol menunda undang-undang mengenai referendum yang disahkan parlemen wilayah itu, tetapi pemungutan suara tetap diadakan.
Petugas dari pasukan polisi nasional Spanyol menggerebek tempat-tempat pemungutan suara untuk menutup dan mencegah pemungutan suara. Tayangan video menunjukkan polisi menyeret orang keluar dari tempat pemungutan suara serta memukul dan menendang calon pemilih dan demonstran.
Dalam pernyataan Minggu malam, Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika mendukung Spanyol yang kuat dan bersatu, dan mendukung hak untuk bebas berserikat, dan mendesak mereka yang terlibat untuk bertindak sesuai undang-undang Spanyol. [ka]