Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan jika rakyat Inggris memilih keluar dari Uni Eropa dalam referendum 23 Juni nanti, ini akan menjadi ‘’keputusan final’’ tanpa kesempatan untuk mengubah keputusan tersebut lewat referendum kedua.
Cameron mengatakan kepada para anggota House of Commons bahwa referendum tanggal 23 Juni nanti merupakan ‘’keputusan demokratis langsung: tetap menjadi anggota atau keluar dari keanggotaan Uni Eropa”.
Beberapa pendukung ‘’keluar dari Uni Eropa’’ – termasuk Walikota Inggris Boris Johnson – mengatakan Inggris bisa merundingkan syarat-syarat baru yang lebih menguntungkan dengan blok Uni Eropa setelah memutuskan keluar dari blok tersebut.
Tetapi Cameron hari Senin (22/2) mengatakan pilihan untuk keluar dari blok itu berarti memang harus keluar, dan mengubah keputusan itu ‘’tidak saja berarti salah, tetapi juga tidak demokratis’’. [em/ii]