Polisi di negara bagian Virginia, Amerika, menuduh seorang pria membunuh seorang gadis berusia 17 tahun, setelah menyerangnya ketika dia berjalan dengan teman-temannya dari sebuah masjid terdekat di pinggiran kota Washington. Namun, kini polisi mengatakan pihaknya tidak menyelidiki kejadian itu sebagai kejahatan karena kebencian.
Pihak berwenang mengatakan, ada "perselisihan" awal hari Minggu (8/6) antara kedua belah pihak, dan bahwa salah seorang teman gadis itu, yang diidentifikasi sebagai Nabra Hassanen, melarikan diri saat ia keluar dari mobil untuk menyerangnya.
Teman-temannya kemudian pergi ke Komunitas Muslim di Daerah Dulles (ADAMS) dan polisi dipanggil, berjam-jam mencari Hassanen yang berakhir dengan menemukan mayat di kolam yang diyakini mayat gadis itu, sekitar lima kilometer jauhnya.
Selama pencarian, polisi juga mengatakan seorang petugas melihat sebuah mobil berjalan tak menentu di daerah yang sama dan menghentikannya, yang menyebabkan Darwinine Martinez Torres berusia 22 tahun ditangkap sebagai tersangka.
Harian Washington Post, mengutip polisi dan seorang pejabat masjid, mengatakan, kelompok empat atau lima remaja tersebut pergi ke restoran IHOP pada hari Minggu pagi di sela sholat di masjid dan puasa.
Situs ADAMS mengatakan, situs itu dibentuk tahun 1983, dan kampus utamanya di Sterling, Virginia, sekitar 50 kilometer sebelah barat Washington, mempunyai sebuah masjid yang dapat menampung lebih dari 700 orang. [ps/al]