Tim dokter di Pakistan telah berhasil mengeluarkan peluru dari seorang remaja puteri berusia 14 tahun yang ditembak Taliban karena berbicara lantang menentang kelompok militan tersebut dan mempromosikan pendidikan bagi kaum perempuan.
Para pejabat mengatakan Malala Yousufzai berada dalam kondisi stabil tetapi kritis setelah ditembak di leher dan kepala hari Selasa, dalam perjalanan pulang dari sekolah di Lembah Swat. Dua gadis lainnya cedera dalam serangan itu.
Tim dokter di rumah sakit militer Peshawar mengeluarkan peluru dari lehernya Rabu pagi setelah mengalami komplikasi. Persiapan sudah dibuat untuk menerbangkannya ke luar negeri guna menjalani pengobatan lebih jauh, tetapi para pejabat mengatakan Malala masih terlalu kritis untuk melakukan perjalanan.
Panglima militer Pakistan Jendral Ashfaq Kayani menjenguk Malala Yousufzai di rumah sakit dan mengutuk pelaku serangan. Ia menyebut mereka “pengecut” dan mengatakan mereka tidak menghargai nyawa manusia. Ia juga menuduh Taliban menarget anak-anak pada masa lalu.
Para pemimpin politik dan agama di Pakistan juga mengutuk serangan itu, termasuk Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Sekolah-sekolah di Lembah Swat ditutup hari Rabu sebagai tanda protes atas penembakan itu. Demonstrasi kecil menentang serangan itu juga diselenggarakan di Islamabad, Peshawar dan kota-kota lain di Pakistan.
Malala Yousufzai dikenal di dunia internasional karena mendokumentasi kekejaman Taliban di daerah di dekat rumahnya. Ia menulis dengan nama pena – Gul Makai – dalam sebuah blog yang kemudian dipublikasikan oleh BBC.
Taliban mengklaim bertanggungjawab atas penembakan itu. Seorang juru bicara Taliban mengatakan Malala Yousufzai “pro Barat”, menghina Taliban dan menyebut Presiden Barack Obama sebagai idolanya.
Para pejabat mengatakan Malala Yousufzai berada dalam kondisi stabil tetapi kritis setelah ditembak di leher dan kepala hari Selasa, dalam perjalanan pulang dari sekolah di Lembah Swat. Dua gadis lainnya cedera dalam serangan itu.
Tim dokter di rumah sakit militer Peshawar mengeluarkan peluru dari lehernya Rabu pagi setelah mengalami komplikasi. Persiapan sudah dibuat untuk menerbangkannya ke luar negeri guna menjalani pengobatan lebih jauh, tetapi para pejabat mengatakan Malala masih terlalu kritis untuk melakukan perjalanan.
Panglima militer Pakistan Jendral Ashfaq Kayani menjenguk Malala Yousufzai di rumah sakit dan mengutuk pelaku serangan. Ia menyebut mereka “pengecut” dan mengatakan mereka tidak menghargai nyawa manusia. Ia juga menuduh Taliban menarget anak-anak pada masa lalu.
Para pemimpin politik dan agama di Pakistan juga mengutuk serangan itu, termasuk Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Sekolah-sekolah di Lembah Swat ditutup hari Rabu sebagai tanda protes atas penembakan itu. Demonstrasi kecil menentang serangan itu juga diselenggarakan di Islamabad, Peshawar dan kota-kota lain di Pakistan.
Malala Yousufzai dikenal di dunia internasional karena mendokumentasi kekejaman Taliban di daerah di dekat rumahnya. Ia menulis dengan nama pena – Gul Makai – dalam sebuah blog yang kemudian dipublikasikan oleh BBC.
Taliban mengklaim bertanggungjawab atas penembakan itu. Seorang juru bicara Taliban mengatakan Malala Yousufzai “pro Barat”, menghina Taliban dan menyebut Presiden Barack Obama sebagai idolanya.