Kita sudah mengetahui bahwa mengemudi sambil melakukan aktivitas lain, seperti mengirim pesan SMS bisa menyebabkan kecelakaan. Namun banyak remaja tidak menyadari bahwa berjalan kaki sambil melakukan aktivitas lain juga sama bahayanya.
Tessa Youngner menganggap berjalan kaki ke sekolah sebagai kesempatan untuk melakukan kegiatan favoritnya yaitu mendengarkan musik. Tapi setelah menghadiri sebuah lokakarya di sekolahnya, Youngner kini berpikir dua kali.
"Saya tahu itu mungkin bisa mengalihkan perhatian saya, tapi saya baru tahu kalau itu juga bisa membahayakan, seperti tertabrak mobil,” kata Youngner.
Linda Watkins adalah seorang instruktur pada organisasi Safe Kids Worldwide. Dia mengatakan remaja seringkali tidak menyadari betapa bahayanya menyeberang jalan sambil mengetik SMS atau mendengarkan musik.
"Bayangkan jika ada pengendara mobil yang perhatiannya teralihkan, kemudian seorang pejalan kaki yang perhatiannya juga teralihkan menyeberang di depannya. Itu akan menimbulkan kecelakaan,” kata Watkins.
Lokakarya yang diselenggarakan oleh "Safe Kids Worldwide" ini, mengajak remaja untuk ikut dalam mencari solusinya. Mereka mengatakan mereka perlu diingatkan sepanjang waktu.
"Mereka mengatakan perlu adanya iklan pelayanan publik, poster, spanduk, peringatan di ponsel mereka atau hal-hal semacam itu yang akan memperingatkan mereka,” kata Watkins.
Penelitian menunjukkan bahwa pejalan kaki yang perhatiannya teralihkan telah menjadi masalah global karena meningkatnya penggunaan telepon seluler di kota-kota sebagai akibat urbanisasi yang cepat.
Linda Watkins mengatakan dia tidak meminta remaja untuk berhenti menggunakan telepon seluler mereka atau mengenakan ear phone setiap kali mereka berjalan, namun hanya pada waktu tertentu saja.
Dia mengatakan aturan utamanya tetap sama: lihat kanan-kiri, lalu lihat sekali lagi, sebelum menyeberang jalan.
Tessa Youngner menganggap berjalan kaki ke sekolah sebagai kesempatan untuk melakukan kegiatan favoritnya yaitu mendengarkan musik. Tapi setelah menghadiri sebuah lokakarya di sekolahnya, Youngner kini berpikir dua kali.
"Saya tahu itu mungkin bisa mengalihkan perhatian saya, tapi saya baru tahu kalau itu juga bisa membahayakan, seperti tertabrak mobil,” kata Youngner.
Linda Watkins adalah seorang instruktur pada organisasi Safe Kids Worldwide. Dia mengatakan remaja seringkali tidak menyadari betapa bahayanya menyeberang jalan sambil mengetik SMS atau mendengarkan musik.
"Bayangkan jika ada pengendara mobil yang perhatiannya teralihkan, kemudian seorang pejalan kaki yang perhatiannya juga teralihkan menyeberang di depannya. Itu akan menimbulkan kecelakaan,” kata Watkins.
Lokakarya yang diselenggarakan oleh "Safe Kids Worldwide" ini, mengajak remaja untuk ikut dalam mencari solusinya. Mereka mengatakan mereka perlu diingatkan sepanjang waktu.
"Mereka mengatakan perlu adanya iklan pelayanan publik, poster, spanduk, peringatan di ponsel mereka atau hal-hal semacam itu yang akan memperingatkan mereka,” kata Watkins.
Penelitian menunjukkan bahwa pejalan kaki yang perhatiannya teralihkan telah menjadi masalah global karena meningkatnya penggunaan telepon seluler di kota-kota sebagai akibat urbanisasi yang cepat.
Linda Watkins mengatakan dia tidak meminta remaja untuk berhenti menggunakan telepon seluler mereka atau mengenakan ear phone setiap kali mereka berjalan, namun hanya pada waktu tertentu saja.
Dia mengatakan aturan utamanya tetap sama: lihat kanan-kiri, lalu lihat sekali lagi, sebelum menyeberang jalan.