Negara-negara donor internasional menjanjikan tambahan US314 juta untuk membantu Republik Afrika Tengah, yang menghadapi situasi tidak aman secara luas sejak pemberontak menggulingkan presiden tahun lalu.
Uni Afrika mengumumkan pemberian dana tambahan itu di Ethiopia Sabtu (1/2), pada akhir konferensi donor mengenai Republik Afrika Tengah.
Pada konferensi satu hari itu, wakil-wakil dari seluruh Afrika dan dunia menjanjikan bantuan finansial untuk MISCA, pasukan pemelihara perdamaian pimpinan Afrika yang beroperasi di Republik Afrika Tengah.
Ribuan tentara MISCA dan Perancis sudah ditempatkan ke negara itu untuk mencegah bentrokan antar-agama disertai kekerasan yang berkecamuk di Republik Afrika Tengah.
Pada Sabtu, komandan pasukan pemelihara perdamaian Afrika di Republik Afrika Tengah mengatakan MISCA merebut kota di dekat ibukota Bangui, yang diserbu pemberontak bersenjata awal pekan ini. Kedatangan pejuang eks-Seleka di Sibut membuat penduduk setempat cemas.
Kerusuhan pecah di Republik Afrika Tengah Maret lalu setelah sebagian besar pemberontak Muslim Seleka menggulingkan Presiden Francois Bozize. Pertempuran setelah itu umumnya antara Muslim pasukan eks-Seleka dan kelompok milisi "anti-Balaka" yang umumnya Kristen.
Badan kemanusiaan PBB mengatakan sudah hampir 900 orang tewas di Bangui saja sejak kekerasan menjadi-jadi awal Desember lalu.
Uni Afrika mengumumkan pemberian dana tambahan itu di Ethiopia Sabtu (1/2), pada akhir konferensi donor mengenai Republik Afrika Tengah.
Pada konferensi satu hari itu, wakil-wakil dari seluruh Afrika dan dunia menjanjikan bantuan finansial untuk MISCA, pasukan pemelihara perdamaian pimpinan Afrika yang beroperasi di Republik Afrika Tengah.
Ribuan tentara MISCA dan Perancis sudah ditempatkan ke negara itu untuk mencegah bentrokan antar-agama disertai kekerasan yang berkecamuk di Republik Afrika Tengah.
Pada Sabtu, komandan pasukan pemelihara perdamaian Afrika di Republik Afrika Tengah mengatakan MISCA merebut kota di dekat ibukota Bangui, yang diserbu pemberontak bersenjata awal pekan ini. Kedatangan pejuang eks-Seleka di Sibut membuat penduduk setempat cemas.
Kerusuhan pecah di Republik Afrika Tengah Maret lalu setelah sebagian besar pemberontak Muslim Seleka menggulingkan Presiden Francois Bozize. Pertempuran setelah itu umumnya antara Muslim pasukan eks-Seleka dan kelompok milisi "anti-Balaka" yang umumnya Kristen.
Badan kemanusiaan PBB mengatakan sudah hampir 900 orang tewas di Bangui saja sejak kekerasan menjadi-jadi awal Desember lalu.