Jutaan warga China pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Pada tanggal 7 Februari, puluhan ribu turis dan atlet akan berkumpul di Sochi, Rusia, untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin ke-22.
Karena itu mustahil untuk menghindari penyakit menular yang bersirkulasi di antara kerumunan pengunjung, menurut Tom Frieden, kepala Balai Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (CDC) di Atlanta, Georgia. Frieden mengatakan pejabat kesehatan masyarakat dapat mencegah wabah menyebar tak terkendali dengan bantuan klinik lokal dan teknologi modern.
Dalam proyek percontohan selama enam bulan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para pejabat di Vietnam dan Uganda, para petugas klinik berbagi informasi tentang dugaan wabah kesehatan lewat pesan teks atau SMS.
"Itu memungkinkan kita untuk segera mengetahui adanya masalah sehingga bisa dilakukan penyelidikan yang cepat," ujar Frieden.
Langkah-langkah keamanan kesehatan global yang dilakukan di Uganda, kata Frieden, juga memanfaatkan sistem transportasi pedesaan untuk segera mengirimkan sampel darah bayi yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi HIV ke laboratorium berteknologi tinggi di Kampala untuk diuji.
"Mereka bisa menggunakan infrastruktur itu, dokter dan petugas kesehatan lainnya mengambil spesimen, kurir sepeda motor melintasi daerah pedesaan yang sangat terpencil untuk mengambil spesimen secara teratur dan mengirimkannya dalam semalam ke ibukota," tambahnya.
Hasilnya langsung dikirim melalui printer ke klinik terpencil.
Program percontohan di Vietnam melatih para petugas kesehatan dalam melakukan analisis spesimen dengan metode yang telah disetujui WHO dan CDC.
Pada akhirnya, Frieden mengatakan sistem keamanan kesehatan global, sebagai model, perlu dicontoh negara-negara lain untuk menjaga agar dunia aman dari ancaman penyakit menular.
"Karena kita semua terhubung oleh makanan yang kita makan dan air yang kita minum. Itu sebabnya ancaman kesehatan di mana saja adalah ancaman di mana-mana," kata Frieden.
Yang dikhawatirkan sekarang, menurut Frieden, adalah munculnya sindrom pernapasan Timur Tengah, dan flu H7N9 di Asia, serta TBC yang kebal obat.
Karena itu mustahil untuk menghindari penyakit menular yang bersirkulasi di antara kerumunan pengunjung, menurut Tom Frieden, kepala Balai Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (CDC) di Atlanta, Georgia. Frieden mengatakan pejabat kesehatan masyarakat dapat mencegah wabah menyebar tak terkendali dengan bantuan klinik lokal dan teknologi modern.
Dalam proyek percontohan selama enam bulan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para pejabat di Vietnam dan Uganda, para petugas klinik berbagi informasi tentang dugaan wabah kesehatan lewat pesan teks atau SMS.
"Itu memungkinkan kita untuk segera mengetahui adanya masalah sehingga bisa dilakukan penyelidikan yang cepat," ujar Frieden.
Langkah-langkah keamanan kesehatan global yang dilakukan di Uganda, kata Frieden, juga memanfaatkan sistem transportasi pedesaan untuk segera mengirimkan sampel darah bayi yang baru lahir dari ibu yang terinfeksi HIV ke laboratorium berteknologi tinggi di Kampala untuk diuji.
"Mereka bisa menggunakan infrastruktur itu, dokter dan petugas kesehatan lainnya mengambil spesimen, kurir sepeda motor melintasi daerah pedesaan yang sangat terpencil untuk mengambil spesimen secara teratur dan mengirimkannya dalam semalam ke ibukota," tambahnya.
Hasilnya langsung dikirim melalui printer ke klinik terpencil.
Program percontohan di Vietnam melatih para petugas kesehatan dalam melakukan analisis spesimen dengan metode yang telah disetujui WHO dan CDC.
Pada akhirnya, Frieden mengatakan sistem keamanan kesehatan global, sebagai model, perlu dicontoh negara-negara lain untuk menjaga agar dunia aman dari ancaman penyakit menular.
"Karena kita semua terhubung oleh makanan yang kita makan dan air yang kita minum. Itu sebabnya ancaman kesehatan di mana saja adalah ancaman di mana-mana," kata Frieden.
Yang dikhawatirkan sekarang, menurut Frieden, adalah munculnya sindrom pernapasan Timur Tengah, dan flu H7N9 di Asia, serta TBC yang kebal obat.
