Setelah vakum tujuh bulan, Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah. Belum jelas, kapan jemaah Indonesia bisa kembali ke Saudi. Tetapi dibukanya kembali Makkah dan Madinah disambut baik dua pengusaha rumah makan Indonesia di Jeddah: Balado dan Wong Solo.
Anjasmoro mengatakan, “Mungkin syok di bulan-bulan pertama itu. Sampai kapan? Sementara target utama kita sebelumnya jemaah umrah. Sedangkan umrah sendiri masih belum tahu sampai kapan akan dibuka.”
Anjasmoro adalah manajer restoran Balado. Terletak di dalam mal di Jeddah, Balado mulai beroperasi Februari 2020. Pada Maret, pemerintah Saudi memberlakukan lockdown dan semua pertokoan harus tutup.
Keprihatinan yang sama dirasakan Mustaen Yahya, manajer Rumah Makan Wong Solo. “Ya bayangin aja, kita dalam satu hari bisa dapat 90 juta sampai 120 juta gitu kalau di kurs rupiah. Nah, pada masa pandemi ini, paling dapat ya 2 juta, 3 juta. Jadi, sangat sangat terpukul,” keluhnya.
Dalam situasi terdesak, keduanya bertahan. Tidak ada pilihan untuk merumahkan karyawan. Pengusaha harus tetap menyediakan tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan.
Anjasmoro mengajak timnya, 80% orang Indonesia dan 20% warga Saudi, bekerja sama soal gaji. Mustaen mengalihkan 35 dari 52 karyawan ke perusahaan lain.
Semasa lockdown, Anjasmoro dan Mustaen mengumpulkan dan menguji coba beberapa ide. Mereka menyadari, tidak bisa sepenuhnya mengandalkan jemaah umrah dan haji bila ingin usaha mereka panjang. Ketika restoran beroperasi kembali, masing-masing langsung menerapkan ide baru tersebut.
“Akhirnya balado kita pivot jadi jualan bakso. Yang tadinya hanya menyajikan prasmanan untuk jemaah Indonesia, sekarang kita jualan bakso. Dan alhamdulillah sejak kita buka 21 Juni, responnya luar biasa,” tukas Anjasmoro.
Balado berganti nama menjadi Bakso Balado. Warung itu kini tidak hanya melayani konsumen yang datang, tetapi juga menerima pesanan bakso beku untuk dikirim ke seluruh Saudi. Walaupun masih pandemi, Balado bersiap ekspansi, membuka warung lagi di beberapa kota.
“Satu-satunya restoran yang cukup representatif untuk family, untuk orang Saudi, dan dekorasinya juga sangat Indonesia, keren lah. Jadi, ya kita optimis banget, kita bisa bisa bertahan di sini,” tambahnya.
Ketika beroperasi lagi, Wong Solo buka pagi. Mereka menawarkan sarapan dengan menu berganti-ganti. Ada Pecel Madiun, Lontong Cap Gomeh, atau Bubur Ayam. Terobosan itu berhasil. Jumlah yang datang meningkat secara signfikan. Mustaen merasa percaya diri walaupun jemaah umrah dan haji belum diketahui kapan akan datang.
“Target kami sampai akhir tahun. Awal 2021 sudah harus beda konsep. Saya yakin ketika umrah dibuka, ada regulasi khusus untuk restoran. Jadi kita harus pikirkan konsep itu. Mana nanti yang cocok,” imbuh Mustaen.
Pemerintah Arab Saudi memberi bantuan kepada pengusaha berupa pengurangan biaya sewa. Untuk restoran, pengurangan ditetapkan 20%.
Umrah dan haji adalah andalan ekonomi Arab Saudi selain pendapatan dari sektor migas. Pengusaha restoran Indonesia berharap situasi kembali normal dan jemaah Indonesia segera datang supaya bisnis mereka kembali bangkit.[ka/ab]