Tautan-tautan Akses

800 Ribu Orang Mengungsi dari Rafah Tanpa Opsi Keselamatan


Warga Palestina menyerbu truk berisi bantuan kemanusiaan yang dibawa melalui dermaga baru yang dibangun AS, di Jalur Gaza tengah, Sabtu, 18 Mei 2024. (Foto: Abdel Kareem Hana/AP Photo)
Warga Palestina menyerbu truk berisi bantuan kemanusiaan yang dibawa melalui dermaga baru yang dibangun AS, di Jalur Gaza tengah, Sabtu, 18 Mei 2024. (Foto: Abdel Kareem Hana/AP Photo)

Kepala badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina atau UNRWA pada Sabtu (18/5) mengatakan diperkirakan 800 ribu orang telah meninggalkan Kota Rafah di perbatasan selatan Gaza sejak militer Israel melancarkan serangan darat di sana dua pekan lalu.

Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) menulis di X bahwa warga sipil yang pernah mengungsi sebelumnya meninggalkan Rafah dan menuju ke “daerah tengah dan Khan Younis termasuk ke bangunan-bangunan yang sudah hancur.”

Lazzarini mengatakan orang-orang mengungsi ke tempat-tempat yang kekurangan air atau sanitasi yang memadai, termasuk Al-Mawasi, sebuah kota pesisir, dan Kota Deir al-Balah, yang penuh dengan pengungsi baru-baru ini.

Amerika Serikat (AS), sekutu terdekat Israel, telah menyatakan keberatannya terhadap perluasan operasi di Rafah di mana 1,4 juta warga sipil Palestina berlindung sebelum operasi dimulai.

Bentrokan hebat dan pengeboman baik dari darat dan udara mengguncang Rafah pada Sabtu (18/5), ketika Israel memperoleh wilayah dalam serangan terhadap militan Hamas, menurut wartawan AFP di daerah tersebut.

Israeli army tanks are seen in the central Gaza Strip, May 18, 2024.
Israeli army tanks are seen in the central Gaza Strip, May 18, 2024.

Israel sedang melancarkan apa yang disebutnya “operasi tepat terhadap teroris dan infrastruktur” di Rafah dan Jabalia di Gaza utara melawan munculnya kembali militan Hamas di sana.

Pasukan dan tank Israel menyerbu ke Jabalia pada Sabtu, kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza. Serangan itu menewaskan 15 warga Palestina dan puluhan lainnya terluka.

Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas dan Layanan Darurat Sipil di Gaza, tim menerima lusinan panggilan telepon tentang kemungkinan korban jiwa, tetapi tidak dapat menanggapi karena serangan darat dan pengeboman udara.

“IAF (angkatan udara) terus beroperasi di Jalur Gaza dan menyerang lebih dari 70 sasaran teror selama beberapa hari terakhir, termasuk fasilitas penyimpanan senjata, situs infrastruktur militer, teroris yang menjadi ancaman bagi pasukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel/Israel Defense Forces), dan militer. kompleks," kata militer dalam sebuah pernyataan. [ft]

Sebagian informasi tulisan ini diambil dari Reuters, The Associated Press and Agence France-Presse.

XS
SM
MD
LG