Festival anggrek tahunan yang ditampilkan di Kew Gardens, yang merupakan bagian dari Royal Botanic Garden di London, mengambil tema keanekaragaman hayati di Kosta Rika. Negara yang terletak di Amerika Tengah ini merupakan habitat bagi sekitar 1.600 jenis anggrek.
Penyelenggara festival itu mengatakan, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk merayakan keanekaragaman hayati tersebut dengan menampilkan sekitar 5.000 tanaman anggrek yang sedang mekar.
Ini merupakan festival anggrek tahunan ke-26 yang diselenggarakan di Kew Garden. Festival ini dibatalkan tahun lalu akibat pembatasan virus corona di Inggris.
Perencanaan festival untuk tahun berikutnya biasanya dilakukan segera setelah festival terakhir yang diselenggarakan usai. Kemudian, kesibukan meningkat selama beberapa minggu untuk menyiapkan pameran.
Alberto Trinco, penjabat supervisor Konservatorium Princess of Wales mengatakan, "Persiapan pameran ini memakan waktu tiga hingga empat minggu. Biasanya pada bulan Januari, kami sudah memiliki sekitar selusin pakar hortikultura untuk membantu. Namun jumlah sukarelawan cukup mengejutkan. Kami memiliki sekitar 10 sukarelawan setiap hari selama tiga minggu. Jadi kami memiliki sekitar 100 orang sukarelawan."
|
Di dunia terdapat sekitar 28.000 jenis anggrek. Mereka tumbuh di setiap daratan kecuali Antartika. Sekitar 70 persen di antaranya tumbuh di pohon. Tanaman anggrek terkecil memiliki tinggi sekitar tiga milimeter, sedangkan lainnya dapat tumbuh mencapai 20 meter. Henck Roling, seorang pakar bunga dari Taman Kew mengatakan, keragamanlah yang membuat pengunjung tertarik untuk menikmati koleksi bunga taman itu. "Banyak penggemar anggrek yang datang khusus ke taman Kew untuk menikmati koleksi bunga anggrek karena kami memiliki beberapa jenis yang sangat spesial dan hampir punah. Selain itu terdapat anggrek mungil yang sangat langka dan harus dikagumi dari dekat," komentarnya. Festival anggrek tahunan itu juga membawa pesan lingkungan. Beberapa ilmuwan dari Taman Kew bekerja sama dengan sejumlah kelompok di Kosta Rika untuk melindungi fauna aslinya yang sangat berharga. Anggrek termasuk tanaman yang eksistensinya terancam. Mereka terancam oleh deforestasi dan ulah orang-orang yang memindahkan mereka dari habitat asli mereka untuk koleksi pribadi, digunakan sebagai obat dan makanan. Michael Fay, seorang pakar anggrek di Taman Kew menjelaskan, "Jadi di seluruh dunia mungkin ada hampir 28.000 spesies anggrek. Dari spesies yang kami ketahui status konservasinya, yang sekitar 2.000 spesies di antaranya telah selesai dievaluasi resmi, 50 persen lebih di antaranya terancam punah." Taman Kew dan mitranya di Kosta Rika menggunakan DNA untuk menentukan bagaimana anggrek terkait satu sama lain sehingga pelestarian dapat difokuskan pada spesies yang paling rentan. Hal itu juga dapat membantu penilaian habitat dan penilaian risiko kepunahan yang dihadapi jenis-jenis tertentu. Festival anggrek di Konservatorium Princess of Wales dilangsungkan mulai tanggal 5 Februari hingga 6 Maret 2022. [lj/ab] |
