Banjir dan lumpur longsor di wilayah selatan China, telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan memaksa ribuan orang mengungsi, kata media penyiaran pemerintah China (CCTV), Selasa (23/6).
Dinas prakiraan cuaca China memperingatkan, hujan badai kemungkinan besar akan melanda sebagian besar wilayah negara itu dalam 24 jam ke depan.
CCTV melaporkan, banjir dan lumpur longsor mulai melanda desa-desa dan kota-kota di bagian barat daya Provinsi Guizhou sejak Senin (22/6). Media tersebut melaporkan, tiga orang dilaporkan tewas terkait bencana itu, dan lebih dari 15.000 orang terpaksa dievakuasi.
Di kota Chongqing, yang terletak di sebelah utara Guizhou, sekitar 40.000 orang terpaksa mengungsi ke dataran yang lebih tinggi setelah permukaan air Sungai Qijiang meluap dan membanjiri kawasan sekitarnya. Telah lebih dari 20 orang dilaporkan tewas atau hilang akibat banjir musiman tahun ini di kawasan tersebut.
Kerugian ekonomi langsung akibat bencana ini diperkirakan lebih dari 500 juta dolar. Industri pariwisata di bagian selatan kawasan Guangxi dilaporkan merupakan yang paling terpukul akibat bencana ini.
Banjir musiman secara regular menghantam dataran-dataran rendah dekat sungai-sungai besar di China, khususnya Yangtze dan Mutiara. Pemerintah telah berusaha memitigasi bencana dengan membangun waduk tiga ngarai yang disebut "Three Gorges di Yangtze".
Banjir terburuk yang dialami China dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 1998, sewaktu lebih dari 2.000 orang dilaporkan tewas dan hampir 3 juta rumah hancur. [ab/uh]