Pemerintah Filipina mulai mengevakuasi ribuan penduduk desa, menutup sekolah-sekolah dan kantor-kantor, serta memberlakukan larangan berlayar pada hari Senin (29/5) ketika Topan Mawar mendekati provinsi-provinsi di utara negara itu seminggu setelah menghantam wilayah AS di Guam.
Topan tersebut membawa angin berkecepatan maksimum 155 kilometer per jam dan hembusan hingga 190 kilometer perjam tetapi diperkirakan tidak akan menyerang wilayah pegunungan itu secara langsung. Proyeksi saat ini menunjukkan topan membelok ke timur laut menuju Taiwan atau Jepang selatan.
Meskipun diperkirakan akan melambat secara signifikan, pihak berwenang memperingatkan kemungkinan terjadinya gelombang pasang yang berbahaya, banjir bandang, dan tanah longsor saat melewati provinsi paling utara Filipina, Batanes, dari Selasa hingga Rabu. Para pejabat penanggulangan bencana mengatakan jalur topan dapat berubah secara tiba-tiba dan semua pihak mesti bersiap diri.
“Bahkan jika matahari sudah terbit, cuaca saat ini sangat tidak dapat diprediksi dan dapat berubah kapan saja sehingga kita harus selalu waspada,” kata Raffy Alejandrom seorang pejabat tinggi di Kantor Pertahanan Sipil kepada Associated Press. "Kita berbicara di sini tentang potensi ancaman terhadap nyawa."
Mawar menerjang Guam minggu lalu sebagai topan terkuat yang melanda wilayah Pasifik AS dalam lebih dari dua dekade, membalikkan mobil-mobil, merobek atap-atap bangunan, dan mematikan listrik.
“Topan, gempa bumi, dan bencana alam ini telah menjadi bagian dari hidup kami,” kata Wakil Gubernur Batanes Ignacio Villa kepada AP melalui telepon. “Kita tidak bisa tidak bersiap karena itu berpotensi menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan besar.”
Pasukan militer, polisi, petugas pemadam kebakaran, dan kelompok sukarelawan bersiap untuk operasi pencarian dan penyelamatan di provinsi-provinsi di utara Filipina dan lebih dari satu juta paket makanan telah disiapkan untuk segala kemungkinan, kata para pejabat.
Lebih dari 4.800 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan darurat di Cagayan, Batanes, dan provinsi-provinsi lain, kata Alejandro. Ia menambahkan bahwa jumlah pengungsi diperkirakan akan meningkat mengingat evakuasi pencegahan yang dilakukan Senin di daerah rawan banjir dan tanah longsor.
Kelas dan pekerjaan kantor, kecuali yang terlibat dalam kesiapsiagaan bencana, telah ditangguhkan di sebagian besar provinsi Cagayan dan provinsi Batanes, di mana hujan deras dan angin kencang dilaporkan terjadi pada Minggu malam. Penerbangan ke dan dari provinsi-provinsi itu telah dibatalkan. Kapal-kapal penangkap ikan dan penumpang dilarang berlayar. [ab/lt]
Forum