Puluhan ribu orang telah diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka, Selasa (1/3) dan banyak lagi yang diminta untuk bersiap-siap mengungsi sewaktu beberapa bagian wilayah pesisir tenggara Australia digenangi banjir terburuk dalam puluhan tahun ini.
Banyak warga, sebagian membawa hewan peliharaan, berjam-jam terperangkap di atap rumah mereka dalam beberapa hari belakangan akibat permukaan air sungai yang cepat meningkat di kota Lismore, New South Wales. Sementara itu puluhan mobil terperangkap di jembatan di kota di dekatnya, Woodburn, semalam, sementara jalan-jalan mendekati jembatan itu terendam banjir. Hingga 50 orang diselamatkan dari jembatan itu pada Selasa pagi (1/3), kata para pejabat.
Satu tim pekerja Fiji di sebuah pabrik pengolahan daging di dekatnya bergabung dengan upaya-upaya penyelamatan di Lismore dan kota-kota sekitarnya.
Salah seorang di antara pekerja Fiji itu, Apolose Nimacrre, mengatakan, “Di rumah kami di Fiji ini normal, kami biasa saling membantu seperti ini dan kami sangat gembira dapat menjadi bagian dari komunitas untuk saling membantu.”
Air banjir bergerak ke selatan menuju negara bagian New South Wales dari Queensland dalam bencana alam terburuk di kawasan itu, sejak apa yang disebut peristiwa sekali dalam seabad pada tahun 2011. Jumlah korban tewas akibat bencana terbaru ini mencapai delapan orang di Queensland dan satu lagi di negara bagian New South Wales. Polisi mengatakan korban terakhir adalah perempuan berusia 80-an yang ditemukan di rumahnya di Lismore.
Hujan luar biasa lebat terjadi sementara Panel Antarpemerintah PBB mengenai Perubahan Iklim melaporkan pekan ini bahwa daerah yang luas di Australia telah kehilangan 20% dari curah hujannya dan risiko kebakaran di negara itu telah melampaui skenario terburuk yang dikembangkan beberapa tahun lalu saja.
Tahun paling panas dan paling kering di Australia tercatat pada tahun 2019 yang berakhir dengan kebakaran hutan yang menghancurkan di berbagai kawasan tenggara Australia. [uh/ab]
