Ribuan orang Afrika yang mencari suaka di Israel dan pendukung mereka memprotes rencana Israel mendeportasi mereka.
Pemerintah Israel mengatakan para migran harus meninggalkan negara itu dengan tujuan Afrika tanpa disebut ke negara tujuan, dengan imbalan $3.500 dan tiket pesawat. Atau, mereka akan dipenjara tanpa batas waktu.
Orang-orang Afrika itu, hampir semua dari Eritrea yang dipimpin diktator, dan Sudan yang dilanda perang, mengatakan sangat menghargai Israel, tetapi ketakutan atas pengusiran yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Israel menganggap sebagian besar dari hampir 40 ribu migran itu adalah pencari kerja dan menyatakan tidak berkewajiban hukum untuk mempertahankan mereka. Kritikus menyebut rencana pemerintah Israel itu tidak etis dan menodai citra Israel sebagai tempat berlindung bagi para migran Yahudi.
Penyelenggara aksi protes mengatakan sekitar 15 ribu orang berkumpul di depan Balai Kota Tel Aviv, Sabtu (24/3). [ka/al]
