Lebih dari 150 juta warga AS telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19. Tapi masih banyak orang yang enggan divaksin.
Guru kelahiran Ukraina, Tamara Vorobiy, adalah salah seorang di antaranya. Tapi setelah seorang saudaranya terjangkit COVID, dia menepis keraguan itu dan kemudian divaksin. "Biasanya saya tidak suka vaksin. Tapi ini sangat serius, dan banyak orang meninggal dunia," jelasnya.
Stadion sepak bola di Baltimore, Maryland, adalah satu dari banyak tempat vaksinasi di AS. Tempat itu dibuka pada Maret 2021, berkat bantuan kantor gubernur, para profesional kesehatan Universitas Maryland dan Garda Nasional AS.
Letkol Charles Wetzelberger membantu mentransformasi stadion itu menjadi tempat vaksinasi COVID-19. "Ada 55 perwira yang melapor kepada saya, dan kontraktor, staf Universitas Maryland yang jumlahnya mencapai 125. Jadi, ada sekitar 185 orang yang bekerja di fasilitas ini," kata Wetzelberger.
Pada bulan pertama, lebih dari 65.000 orang menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19 di tempat itu.
"Kami semakin baik dalam mengorganisir, mengurus logistik dan lain-lain. Dan mereka bisa membantu kami dari sisi medis dan bagaimana bisa membantu orang-orang dengan lebih baik," komentar Alisha Bar, anggota Garda Nasional Udara Maryland.
Dari sejak warga tiba di tempat parkir stadion, ada prosesnya. Mereka mendaftar, lalu naik ke lantai dua yang dilengkapi dengan 74 meja vaksinasi dan dua farmasi.
"Masing-masing perawat menyuntikkan sekitar 25-30 vaksin dalam sejam, tergantung antrean. Pada akhir hari, perawat itu mungkin telah memvaksinasi lebih dari 200 orang," kata Anne Williams, Direktur Community Health Improvement.
Setelah disuntik, warga menuju ke zona observasi di mana mereka harus menunggu 15-20 menit untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Di tempat itu mereka juga bisa menentukan jadwal dosis kedua mereka.
"Dalam hal reaksi alergi, kami sangat beruntung - kami belum pernah mendapati reaksi alergi, dan sudah ada lebih dari 65.000 vaksinasi. Orang tertua yang datang ke sini berusia 103 tahun. Dan dia baik-baik saja," lanjut Anne Williams.
Tamara Vorobiy juga tak mengalami reaksi apa-apa setelah menerima vaksin pertamanya. Dan sebelum pergi, dia mengucapkan terima kasih kepada para perawat dan Garda Nasional. "Sangat teratur, terima kasih banyak," komentarnya. [vm/lt]