Ribuan orang berkumpul di pusat kota Ankara hari Minggu (11/10), banyak di antara mereka meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah Turki, sementara negara itu berkabung untuk para korban pemboman kembar dalam sebuah aksi damai yang menewaskan sedikitnya 95 orang.
Sebagian massa berkumpul di dekat lokasi pemboman hari Sabtu dan meninggalkan bunga bagi para korban setelah sebelumnya diblokir ketat oleh polisi.
Jumlah korban terakhir dari kantor perdana menteri mengatakan ledakan yang menghantam di dekat pintu keluar utama stasiun kereta api di distrik Ulus itu juga melukai 246 orang. Pemboman tersebut dilakukan di lokasi itu kemungkinan mengakibatkan jumlah kematian yang tinggi di antara peserta pawai yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok buruh dan masyarakat madani itu.
Kekacauan dan kebingungan terjadi di lokasi pemboman, di mana mayat-mayat bergelimpangan di tanah berikut pakaian dan bendera kuning Partai Rakyat Demokratik (PDP) pro-Kurdi.
Para analis menduga serangan itu dilakukan oleh kelompok militan ISIS nasionalis Turki menentang yang menentang Partai Buruh Kurdi (PKK) yang dilarang. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan itu, dan menyebutnya "serangan keji terhadap persatuan dan perdamaian di Irak.” Ia membatalkan jadwal kegiatan tiga hari ke depan untuk memusatkan perhatian pada masalah keamanan bagi Turki.
Presiden Amerika Barack Obama menyampaikan belasungkawa secara resmi kepada perdana menteri. Sebuah pernyataan Gedung Putih menyebutkan Obama juga menyampaikan “dukacita pribadi paling dalam” dan menyampaikan jaminan bahwa “warga Amerika bersolidaritas dengan rakyat Turki dalam perang melawan teroris.” [lt]