Badan pengungsi PBB mengatakan, ribuan pengungsi Nigeria melarikan diri ke Chad untuk menghindari gelombang kekerasan di negara bagian Borno, Nigeria timur laut.
Bentrokan sengit antara pasukan pemerintah dan militan bersenjata dari kelompok Islam radikal Boko Haram pecah akhir Desember di kota Baga, negara bagian Borno, dekat perbatasan Chad. Badan pengungsi PBB melaporkan sekitar 6.000 warga Nigeria mengungsi selama sebulan terakhir banyak diantaranya mengayuh sampan melintasi Danau Chad untuk mencari keselamatan.
UNHCR mengatakan sebagian besar pengungsi baru adalah perempuan dan anak-anak. Banyak yang menceritakan pengalaman mereka melarikan diri dari kekerasan setelah mendapat ancaman pembalasan dan intimidasi setelah serangan militan.
Juru bicara UNHCR Charlie Yaxley mengatakan pihak berwenang Chad telah meminta kantornya untuk memindahkan para pengungsi menjauh dari daerah perbatasan karena masalah keamanan. Ia mengatakan kepada staf VOA UNHCR sejauh ini telah memindahkan sekitar 4.200 pengungsi ke kamp yang ada sekitar 45 kilometer dari sana.
“Saat ini, kita tidak punya indikasi bahwa pertempuran telah meluas melintasi perbatasan. Tetapi seperti yang saya sebutkan, pertempuran di negara bagian Borno masih sangat tidak menentu dan sebagai tindakan pencegahan diputuskan untuk memindahkan mereka lebih jauh ke pedalaman untuk menyediakan kebutuhan dan menjamin keselamatan mereka," ungkapnya.
Yaxley mengatakan UNHCR berpacu dengan waktu untuk menyediakan tempat perlindungan dan bantuan lainnya bagi mereka yang baru tiba. Ia mengatakan pendatang baru tinggal di tempat penampungan di mana mereka menerima barang-barang bantuan, termasuk selimut, tikar dan kelambu, serta makanan hangat.
Pekan lalu, pemerintah Kamerun mendeportasi sekitar 9.000 pengungsi Nigeria yang melarikan diri dari pertempuran di negara bagian Borno. Yaxley mengatakan UNHCR sedang menindaklanjuti nasib mereka. Ia mengakui, bagaimanapun juga sulit untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan dan kondisi mereka karena ketidakamanan membatasi akses ke daerah tersebut.
Boko Haram berupaya menghancurkan negara sekuler Nigeria dan mendirikan ISIS dengan hukum Syariah. (my)