Ribuan warga Israel hari Sabtu (1/8) berdemo di seluruh Israel menentang kekerasan ekstremis yang menyebabkan seorang bayi terbakar hidup-hidup dan enam orang gay ditikam.
“Api kebencian telah menyebar di seluruh negeri kita” kata Presiden Reuven Rivlin kepada warga yang berdemo di Yerusalem. “Api kekerasan, kebencian dan keyakinan yang salah dan menyimpang”.
Tersangka ekstremis Yahudi mengebom rumah keluarga Palestina di kota Duma di Tepi barat hari Jumat. Bayi berumur 18 bulan tewas terbakar di tempat tidurnya dan kedua orang tua serta saudara laki-lakinya cedera serius.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan terkejut dan mengecam serangan itu sebagai aksi teror. Ia berjanji siapapun yang berada dibalik serangan itu akan dihukum.
Tapi Ketua PLO Saeb Erekat menyalahkan pemerintah Israel. Ia menuduh pemerintah Israel memicu kekerasan terhadap rakyat Palestina melalui pembangunan pemukiman Yahudi dan apa yang dikatakannya “budaya kebencian”.
Erekat mengulangi permohonannya bagi perlindungan internasional terhadap rakyat Palestina. Israel menyebut pemukiman-pemukiman itu bagian penting dari keamanannya.
Pengeboman di Duma itu terjadi hanya sehari setelah sayap kanan Yahudi yang ortodoks menikam enam orang mengikuti pawai hak gay di Yerusalem. Seorang remaja putri masih dirawat di RS.
Tersangka penyerang itu baru saja dibebaskan dari penjara tiga minggu sebelumnya karena melakukan serangan lain dengan pisau pada pawai hak kaum gay tahun 2005. Para pemimpin Israel dan pemuka agama Orthodox mengecam kekerasan hari Kamis itu.
Ratusan warga Palestina hari Sabtu juga mengikuti pemakaman demonstran usia 18 tahun yang ditembak tentara Israel karena melempar bom ke arah mereka dekat Ramallah.